KLUNGKUNG – DPP Partai Golkar melayangkan surat undangan kepada Made Kasta selaku bakal calon (balon) bupati sekaligus diminta hadir pada acara silaturahmi dan pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Sabtu (6/4/2024) bertempat di Ballroom lantai 2 Graha Golkar, Kantor DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Neli Murni XI A Kemanggisan-Jakarta Barat. Yang hadir pun diminta berpakaian kemeja warna kuning yang merupakan identitas Golkar.
Surat Nomor : Sund-359/GOLKAR/IV/2024 tertanggal 4 April 2024 ditandatangani Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekjen Lodewijk F Paulus. Dalam lampiran surat undangan tersebut, terdapat sejumlah nama baik kader Golkar maupun non kader yang diundang ke Jakarta sebagai bakal calon gubernur Bali dan wakil Gubernur Bali serta bakal calon bupati/wakil bupati serta bakal calon walikota/wakil wali kota untuk delapan kabupaten/kota di Bali yang akan melaksanakan Pilkada.
Ke tujuh kabupaten itu yakni, Kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Klungkung, Tabanan serta Denpasar. Untuk balon bupati/wakil bupati Klungkung dari kader Golkar ada nama Luh Komang Ari Ayu Ningrum, I Wayan Sukasta, Gede Risky Pramana, Dewa Made Widiasa Nida, Dharmayasa.
Sedangkan non kader ada nama Made Kasta yang notebene adalah kader Gerindra sekaligus wakil bupati Klungkung periode 2008-2013 periode 2018-2023. Ada juga nama Tjokorda Gde Agung SW,kader PDIP yang kini duduk sebagai anggota DPRD Bali sekaligus wakil sekretaris DPD PDIP Bali.
Tapi ada yang aneh, Golkar justru tidak mengundang Tjokorda Gde Agung,kader nya yang kini duduk sebagai wakil ketua DPRD Klungkung sekaligus incumbent yang lolos ke DPRD Klungkung hasil Pemilu 2024. Serta satu lagi kader Golkar potensial, Kadek Widya Sumartika yang juga incumbent lolos pada Pemilu 2024.
Meskipun secara aturan, Golkar belum bisa mengusung sendiri calon pada Pilkada November mendatang, namun partai berlambang pohon beringin itu tetap percaya diri. Golkar bisa saja membangun koalisi dengan partai lain seperti Hanura (3 kursi), gabungan Perindo (1 kursi), Nasdem (2 kursi) dan PSI (1 kursi).
Hasil Pemilu 14 Februari 2024, Golkar hanya mampu meloloskan tiga kadernya ke DPRD Klungkung. Sementara untuk bisa mengusung sendiri calon, minimal memiliki 6 kursi di DPRD Klungkung atau 20 persen dari jumlah kursi (30 kursi) di DPRD Klungkung.
Made Kasta dikonfirmasi Minggu (7/4/2024) mengatakan dirinya berterima kasih kepada Golkar yang sudah mengundang sekaligus mempercayakan sebagai balon bupati/wakil bupati Klungkung. Namun tegas politisi senior asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini, dirinya memegang etika politik, saat ini dirinya masih kader Gerindra sekaligus menjadi Dewan Pembina Partai Gerindra Kabupaten Klungkung.
“Saya belum terima undangan itu, tapi saya tetap menghormati undangan Golkar. Perlu diingat saya ini masih kader Gerindra, pendiri Gerindra di Klungkung dan sebagai Dewan Pembina,” kata Made Kasta.
Kasta tidak hadir memenuhi undangan DPP Golkar,karena alasan yang bersangkutan mengaku ada kegiatan lain. Demikian pula Tjokorda Gde Agung SW informasinya tidak datang memenuhi undangan Golkar.
Hingga berita ini diturunkan Ketua DPD Golkar Kabupaten Klungkung Luh Komang Ari Ayu Ningrum belum berhasil dikonfirmasi. Sementara salah seorang fungsionaris DPP Partai Golkar Dewa Made Widiasa Nida dihubungi membenarkan dua orang yang diundang Kasta dan Tjok Agung SW tidak hadir dalam acara tersebut.
Dewa Nida mengatakan, sebaiknya pengurus DPD Golkar Klungkung menyiapkan rencana koalisi lebih dulu ketimbang mengusulkan nama balon bupati/wakil bupati.
“Golkar kan belum bisa usung calon untuk Pilkada Klungkung. Jadi harus koalisi dengan partai lain seperti Hanura, Nasdem, PSI, atau Perindo jika ingin buat poros ketiga. Atau bisa mengikuti PDIP dan Gerindra yang sudah bisa mengusung kepala daerah sendiri,” ungkap politisi senior Partai Golkar tersebut. (yan)