BULELENG – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana meresmikan pemanfaatan kantor baru Desa Selat Kecamatan Sukasada.
Selain mengapresiasi pengerjaan kantor desa secara swadaya sebagai wujud nyata semangat partisipasi warga masyarakat dalam membangun desa, momentum acara peresmian gedung lantai dua senilai Rp 2 Miliar juga dimanfaatkan untuk mengingatkan sekaligus mendorong peningkatan kinerja aparat desa.
“Semangat swadaya warga masyarakat patut diapresiasi karena pada hakekatnya keberdaan pemerintahan desa adalah sebagai ujung tombak pemerintah kabupaten dalam mempercepat pelayanan kepada warga perdesaan,” tandas Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana pada peresmian Kantor Desa Selat Kecamatan Sukasada, Kamis (21/3/2024).
Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menegaskan dengan telah diresmikannya kantor desa yang baru ini, kinerja perbekel bersama perangkat desa juga harus meningkat.
“Jangan sampai gedung atau kantornya saja yang baru, semangat dan kinerja juga harus ditingkatkan. Hasil kinerja perangkat Desa Selat seperti apa nantinya, pelayanan juga bagaimana, bisa tidak pemerintah desa menurunkan kemiskinan dan stunting, ekonominya berkembang tidak, itu jadi patokannya, Jangan gedungnya saja yang baru dan bagus, pelayananya juga harus cepat dan nyaman,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Buleleng, khususnya pemimpin-pemimimpin yang ada di Desa Selat untuk berkolaborasi, menjalin kemitraan dan komunikasi dalam membangun desa.Kolaborasi, kata Lihadnyana, sangat dibutuhkan dalam pemberdayaan pemerintahan desa sebagai ujung tombak pembangunan daerah dan nasional.
“Manakala ada anggaran untuk pembangunan, segera dilaksanakan. Apabila anggarannya tidak mampu menutupi dalam satu tahun, baru bantuan anggaran dari pusat, provinsi atau kabupaten yang menutupi. Itu adalah bentuk kolaboratif percepatan pembangunan di Kabupaten Buleleng, sampai ke tingkat desa,” tandas Lihadnyana diapresiasi Putu Mara.
Selaku Perbekel Desa Selat, Mara memaparkan pembangunan gedung kantor berlantai dua ini dibiayai dari BKK Kabupaten Buleleng Rp 550 Juta, bagi hasil BUMDes Pandan Arum Rp 75 Juta, bagi hasil pajak (BHP) Rp 100 Juta.
“Pengerjaannya secara swadaya oleh warga masyarakat, dikoordinir panitia pembangunan kantor desa yang dibentuk bersama BPD,” pungkasnya. (kar/jon)
