BULELENG – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana membuka Pameran Nasional (Pamnas) Bonsai tahun 2024. Selain mengapresiasi pameran serta lomba bonsai sebagai penyaluran hoby serta upaya menjaga sekaligus pelestarian ‘flora’ tanaman langka, kegiatan yang difasilitasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng ini juga diharapkan dapat dikembangkan menjadi ‘bursa’ jual beli bonsai.
“Kegiatan pameran dan lomba bonsai ini sudah layak dijadikan agenda rutin tahunan, utamanya pada saat peringatan HUT Kota Singaraja,” tandas Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat membuka Pamnas Bonsai Tahun 2024 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno – Sukasada, Selasa (19/3/2024).
Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menegaskan penetapan Pamnas Bonsai serangkaian HUT Kota Singaraja ini tentunya harus dibarengi dengan peningkatan jumlah dan jangkauan peserta.
“Saat ini sudah masuk kegiatan skala nasional, namun belum diikuti oleh seluruh provinsi. Kedepan, mungkin bisa diikuti oleh peserta dari seluruh provinsi di Indonesia dan tingkat internasional,” ungkapnya.
Pemkab Buleleng siap mendukung pengembangan kegiatan ini karena diikuti oleh ratusan peserta dari luar daerah dan bonsai yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi dapat menggerakkan perekonomian sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.
“Pergerakan ekonominya sangat besar. Itu menyebabkan banyak yang mulanya hanya penghobi menjadi pebisnis bonsai, penghobinya juga semakin banyak,” tandas Lihadnyana dibenarkan Windu Saputra.
Selaku Ketua Panitia, Ketut Windu Saputra mengungkapkan Pamnas Bonsai tahun 2024 diikuti oleh 574 peserta dengan jumlah pohon yang dipamerkan sebanyak 717 pohon.
“Dibandingkan tahun 2023, pameran tahun ini meningkat dari lokal menjadi nasional. Karena, komunitas kita tidak hanya di Buleleng sebagai cabang dari Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) tapi juga diseluruh Indonesia,” terangnya.
Peserta terjauh berasal dari Provinsi Lampung, sebagian lainnya dari Bandung dan Surabaya mengapresiasi Pamnas ini karena lokasinya dinilai sangat representatif.
“Kami berharap, ajang pameran dan lomba bonsai ini menjadi agenda tetap peringatan HUT Kota Singaraja, sehingga bisa dikembangkan sebagai pameran flora nasional yang tak hanya sebagai bentuk dukungan pelestarian lingkungan tapi juga meningkatkan perkonomian,” pungkasnya. (kar/jon)