BULELENG – Upaya penyempurnaan literasi tentang HUT Kota Singaraja, terus dilakukan oleh Pemkab Buleleng melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng.
Selain mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, baik akademisi, sejarawan dan buku terkait disejumlah perpustakaan daerah dan nasional, tim yang dipimpin Sekretaris DAPD Buleleng Putu Dewi Puspitawati juga ‘tangkil’ ke Puri Kanginan untuk mendapat informasi terkait hari jadi/lahirnya Kota Singaraja dari Tokoh/Penglingsir Puri, Keturunan Anglurah Panji Sakti selaku pendiri Kerajaan Buleleng.
“Niki dalam penelusuran dan tim kami tangkil ke Puri Kanginan untuk mendapatkan data informasi detail tentang sejarah Kota Singaraja,” ungkap Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini usai menerima laporan dan diskusi dengan tim di Perpustakaan Daerah Buleleng, Selasa (19/3/2024).
Oktarini mengungkapkan, selain berbagai dokumen berupa babad dan foto tentang sejarah berdirinya Kerajaan Buleleng oleh Anglurah Panji Sakti, pada pertemuan dengan Penglingsir Puri Kanginan Anak Agung Ngurah Parwata Pandji, tim juga menerima beberapa pesan dari puri.
“Beliau mengapresiasi penggalian data informasi yang dilakukan tim DAPD yang bertujuan untuk penyempurnaan sejarah berdirinya Kota Singaraja yang kini berusia 420 tahun, tidak terlepas dari sejarah berdirinya Kerajaan Buleleng oleh Anglurah Panji Sakti,” jelasnya.
Penglingsir puri yang mendukung digitalisasi dokumen sejarah dan pembuatan film animasi tentang Kerajaan Buleleng sebagai cikal bakal berdirinya Kota Singaraja juga berpesan agar pembuatan buku sejarah disusun secara detail/babak dari masa kecil beliau yang diberi nama Ki Barak.
Nama Ki Barak, kata Oktariani, merupakan pemberian Raja Gelgel, Dalem Segening kepada putranya karena mengeluarkan sinar kemerahan dari ubun-ubun saat tidur bersama para pangeran kerajaan.
“Penglingsir puri minta akan penyebutan nama Ki Barak, tidak digabung dengan nama beliau setelah menjadi Raja Buleleng, Anglurah Panji Sakti,” terangnya.
Nama Anglurah Panji Sakti, merupakan nama Ki Barak setelah perjalanan panjang dari Kerajaan Gelgel ke Desa Panji Kecamatan Sukasada bersama ibundanya si Luh Pasek, kemudian mengalahkan Raja Gendis dan mendirikan Kerajaan Buleleng.
“Tahapan dari perjalanan kisah Ki Barak hingga mendirikan Kerajaan Buleleng dan mendapatkan Gelar Anglurah Panji Sakti setelah berhasil menyelamatkan kapal dagang cina serta ekspansi kerajaan hingga ke Blambangan ini yang akan kita susun, sempurnakan dalam bentuk arsip digital serta film animasi serangkaian HUT ke 420 Kota Singaraja,” pungkasnya. (kar/jon)