MANGUPURA- Setelah Pemilu Presiden dan Legislatif usai, Badung kini bersiap-siap menghadapi pilkada pada Nopember 2024.
Nama- nama tokoh yang diprediksi akan bertarung memperebutkan kursi Bupati Badung, sudah mukai bermunculan. Sejauh ini ada tiga nama tokoh yang digadang-gadang bakal mengantikan kepemimpinan I Nyoman Giri Prasta.
Tiga nama tersebut adalah Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa, anggota DPRD Provinsi Bali dapil Badung Bagus Alit Sucipta, dan Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa.
Ketiga nama ini telah menjadi perbincangan di media sosial, bahkan sejumlah polling pun bermunculan. Sejauh ini Suyasa yang paling terang-terangan menyatakan siap tarung dalam Pilkada Badung.
Bahkan politisi asal Penarungan ini rela tidak ikut dalam pileg, karena akan fokus berebut kursi Badung 1. Dengan modal 11 kursi di DPRD Badung atau telah mencapai 24%, Golkar Badung sudah bisa mengusung calon sendiri.
“Saya sudah siap lahir dan batin, kalau ditugaskan oleh Partai Golkar menjadi calon Bupati Badung tahun 2024,” tegas Suyasa.
Nama Suyasa pun menjadi satu-satunya, atau calon tunggal dari partai berlambang beringin.
Ditanya kemungkinan menjalin koalisi, Suyasa menyatakan sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan parpol lain termasuk dengan PDIP. Akan tetapi belakangan melihat peta politik di pusat, kemungkinan Golkar bakal mengandeng Gerindra dan Partai Demokrat.
Salah satu nama yang banyak disebut bakal mendampingi Suyasa, adalah Ketua DPC Gerindra Badung I Wayan Disel Astawa.
Nama berikutnya adalah Bagus Alit Sucipta. Kader PDIP yang kerap dipanggil Gus Bota ini memiliki modal yang kuat maju sebagai calon bupati. Dalam dua pileg, Gus Bota meraih suara terbanyak diatas 100 ribu.
Pada pileg 2024 ini Gus Bota meraih 117.625 suara, yang membuat dirinya melenggang mulus untuk keduanya ke DPRD Provinsi Bali. Selain memiliki dukungan dari kader partai, Gus Bota juga memiliki basis massa diluar partai, yaitu suka duka Semeton GB.
Ketika namanya mulai banyak disebut layak sebagai calon Bupati Badung, Gus Bota menegaskan tunduk pada aturan partai. Terlebih untuk rekomendasi calon pimpinan daerah di eksekutif sepenuhnya adalah kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Sebagai kader partai, saya tidak mau mendahului. Ada mekanisme dan peraturan partai yang harus kita patuhi. Apalagi soal rekomendasi, adalah kewenangan penuh Ibu Ketua Umum,”kata Gus Bota yang dikonfirmasi, Selasa 4 Maret 2024.
Terkait banyaknya dukungan dari kader serta masyarakat kepada dirinya, Gus Bota menyatakan itu merupakan bagian aspirasi yang harus dihormati.
“Saya berterima kasih atas dukungan, ini adalah aspirasi. Kami sangat hormati. Tetapi sebagai kader partai saya harus tunduk pada intruksi partai, namun kalau memang ada penugasan, sekali lagi sebagai petugas partai saya selalu siap,” tegasnya.
Berikutnya adalah Wayan Adi Arnawa yang sampai saat ini masih menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Badung. Adi Arnawa yang gagal mendapat rekomendasi PDIP sebagai calon Bupati Badung pada tahun 2015, sepertinya akan mencoba keberuntungan pada tahun ini. Gerbong Adi Braya dengan basis massa klian adat dan pekaseh mulai bangkit.
Terbukti dengan banyaknya bermunculan spanduk ucapan selamat hari raya, memasang foto Adi Arnawa. Belakangan kalangan muda pun mulai bergabung dalam relawan Adi Braya.
Soal kemunculan namanya dan relawan Adi Braya, Adi Arnawa tidak memberikan komentar banyak.
“Jadi itu merupakan cerminan aspirasi masyarakat. Mungkin ada beberapa orang atau tokoh masyarakat yang dianggap layak,” ujarnya.
Pihaknya mengaku semua yang dilakukan masyarakat sah-sah saja. Hanya saja pihaknya meminta, jangan sangan sampai eporia pilkada membuat situasi tidak kondusif.
“Jadi kita harus tetap menjaga keamanan kenyamanan di masyarakat. Jangan sampai karena eforia pilkada ini, ada gontok-gontokan di masyarakat,” harapnya.
Dirinya mengaku fokus untuk membantu Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa dan perangkat daerah untuk melaksanakan tugas.
Terlebih diakuinya , semakin hari semakin banyak tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Tapi secara pribadi apa siap tarung pada Pilkada mendatang,? Pihaknya enggan berkomentar lebih banyak. Namun dirinya sangat berterimakasi dengan aspirasi masyarakat yang sudah menyampaikan hal tersebut.
“Mungkin dianggap itu layak. Tapi saya tidak terpikirkan dengan hal itu,” ucapnya.
Nah terkait ramainya relawan Adi Braya yang kini sudah muncul, kata Adi Arnawa merupakan spontanitas.
“Itu kan kan masyarakat, yang jelas saya kan tidak mobilisasi,” pungkasnya. (lit/jon)