DENPASAR – Terkait dikembalikannya atlet PON ke Pengkab/Pengkot cabang olahraga (cabor) masing-masing sebagai sebab seharusnya pelatda sudah dilakukan KONI Bali, mendapat tanggapan salah satu KONI Kabupaten yakni KONI Kabupaten Tabanan.
Ketua Umum KONI Tabanan I Made Nurbawa menjelaskan, jika hal seperti itu seharusnya diajak bicara oleh utamanya KONI Bali. Pasalnya jika Pengprov mengembalikan atlet mandiri ke Pengkab/Pengkot atlet PON masing-masing maka KONI kabupaten/kota berhak tahu.
“Memang KONI Kabupaten/Kota haruslah diajak komunikasi dan koordinasi dan eloknya itu dilakukan KONI Bali. Atau apapun itu sangat bagus untuk dishare ke Kamilah KONI kabupaten dan kota. Jangan sampai kami tidak tahu seperti Babak Kualifikasi (BK) 2023 kami tidak tahu jadwalnya. Harus disharelah. Karena kami yang melakukan pembinaan atlet sementara kalau Pengprov cabor dan KONI Bali kan memang tidak punya atlet. Atlet itu adanya di kabupaten/kota,” tutur Made Nurbawa saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2024).
Dirinya meminta momentum-momentum seperti PON itu setidaknya bisa dipahami kalangan olahraga sesuai dengan levelnya. Dengan demikian lanjutnya, maka jalinan komunikasi dan koordinasi akan berjalan dengan baik.
“Hal-hal inilah nantinya kami bawa dalan rapat-rapat dengan KONI Bali dan KONI kabupaten/kota lainnya. Sinergitas itu yang penting. Karena bagaimanapun juga, ketika atlet kabupaten/kota dikembalikan untuk latihan mandiri, maka secara otomatis bantuan yang jadi satu untuk Pengkab cabor berasal dari Pemkab /Pemkot melalui KONI masing-masing,” tegas mantan Sekretaris Umum (Sekum) KONI Tabanan tersebut.
Jika komunikasi dan koordinasi bisa bagus baik dari KONI Bali atau Pengprov cabor dengan KONI kabupaten/kota maka akan lebih bagus perjalanannya.
“Kan semua itu sama-sama membina atlet dan tujuannya untuk prestas bersama,” tandas Nurbawa. (ari/jon)
