KLUNGKUNG – Sebanyak 17 warga Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung Bali yang terkena sanksi adat bisa bernafas lega. Pasalnya mereka akhirnya diizinkan menyalurkan hak pilihnya (mencoblos) pada Pemilu 14 Februari 2024 di TPS 17 dan TPS 18, yang berlokasi di Bale Banjar Sental Kangin, Desa Ped.
Sebelumnya, 17 warga itu dikenai sanksi adat berupa kasepekang (dikucilkan) dan tidak diperbolehkan menggunakan aset adat salah satunya bale banjar. Di sisi lain TPS 17 dan TPS 18 akan dibuat di Bale Banjar Sental Kangin.
Dari hasil pertemuan KPU Kabupaten Klungkung melibatkan aparat keamanan, kejaksaan, Koramil, Bawaslu, PPK, Panwascam, camat dengan para tokoh adat Banjar Sental Kangin, Rabu (17/1/2024), pun berakhir happy ending (berakhir damai).
Baca juga : Buntut Kasepekang Adat 17 Warga Nusa Penida Terancam Tidak Dapat Menyalurkan Hak Pilih
Tokoh masyarakat setempat, mengizinkan 17 warga menyalurkan hak pilihnya di bale banjar lokasi TPS dimana yang bersangkutan terdaftar sebagai pemilih.
“Keputusan tadi, TPS 17 dan TPS 18 dikembalikan ke tempat semula (bale banjar), tokoh masyarakat legowo untuk mengizinkan 17 warga memilih di tempat itu dengan catatan tidak membikin masalah,” kata Sudiana, Rabu (17/1/2024).
Sudiana menyampaikan, saat pertemuan dengan para tokoh masyarakat Sental Kangin, dirinya berkali-kali mengingatkan agar tidak mengaitkan sanksi adat dengan kepentingan nasional (Pemilu).
“Saya tekankan saat itu sanksi adat jangan dikaitkan dengan hajatan nasional. Silakan sanksi adat dilaksanakan secara adat ketika mereka itu statusnya sebagai krama adat. Syukur mereka merasa satu banjar akhirnya bisa menerima (mengizinkan). Tapi sanksi adat tetap berlaku setelah Pemilu berlangsung,” ungkap Sudiana.
Sudiana juga menyinggung soal keamanan bagi 17 warga yang terkena sanksi adat saat menyalurkan hak pilihnya. Sudiana bakal berkoordinasi dengan aparat keamanan yang akan bertugas di TPS 17 maupun TPS 18. (yan)