DENPASAR – Ditengah masa transisi antara usai lolos PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) dan menunggu Pelatda KONI Bali, pebiliar Bali mengasah kemampuan dengan mengikuti even-even lokal yang digelar di Bali utamanya di Denpasar.
Seperti baru-baru ini di salah satu even yang digelar di Kota Denpasar, beberapa pebiliar PON Bali turut ambil bagian. Hal itu untuk dijadikan salah satu try in uji coba di dalam Bali, sehingga kualitasnya terus meningkat.
“Biliar itu memang tidak boleh ada istilah istirahat. Harus terus berlatih dan bertanding. Karena tidak latihan sehari saja di biliar sama dengan mengejar ketertinggalan latihan selama sebulan. Jadi saya tetap mengikuti even apasaja termasuk even lokal di Bali,” ujar salah seorang pebiliar PON Bali Irwan Limardi ketika dihubungi Rabu (3/1/2024).
Baginya dengan mengikuti even lokal itu, maka akan terus membuat dirinya harus melakukan evaluasi dan koreksi setelah kejuaraan selesai. Artinya kelemahan dan kekurangan akan tetap bisa dibenahi saat latihan.
“Tetap saja kok meski even lokal Bali namun tetap tekanan ada meski lawan kualitasnya dibawah saya. Ini karena kejuaraan menggunakan sistim handicap. Artinya yang bagus memberikan vur kepada yang kualitas dibawahnya,” sebut peraih medali perak pada PON XX/2021 di Papua tersebut.
Bagaimanapun juga dengan mengikuti kejuaraan biliar level lokal Bali itu pastinya banyak hikmah yang bisa diambil. Diantaranya tetap menjaga kondisi diri tetap tenang dan tidak udah emosi dengan ambisi berlebihan, serta menjaga dan meningkatkan konsentrasi tinggi.
“Apalagi ada perbedaan yang sangat signifikan antara aura berlatih dengan bertanding. Kalau bertanding itu adrenalin benar-benar diuji dengan baik. Juga dengan percaya diri dan utamanya kemenangan. Kunci bermain biliar itu sebenarnya bukan mengalahkan lawan tapi mengalahkan diri sendiri diluar keberuntungan,” demikian Irwan Limardi. (ari/jon)
