DENPASAR – Rektor Universitas Ngurah Rai (UNR) Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum., dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap UNR Bidang Ilmu Adminsitrasi Publik. Pengukuhan berlangsung di Auditorium UNR, Kamis (28/12/2023).
Menariknya, pengukuhan Tirka Widanti dirangkai dengan Penyerahan SK Guru Besar dari Kemendikbudristek untuk Dr. Ade Maharini Adiandari, S.Sos., MM , CFP., CHRA., bidang Ilmu Manajemen Keuangan. SK diserahkan langsung Kepala LLDikti VIII Dr. Ir. I Gusti Lanang Bagus Eratodi, ST., MT., IPU., ASEAN.,Eng.
Sehingga perguruan tinggi swasta tertua kedua di Bali itu, memiliki dua guru besar/profesor yang keduanya perempuan. Ketua Yayasan Jagadhita Dr. Drs. AA Gde Raka, M.Si., mengucapakan selamat dan mengapresiasi semangat dan kerja keras sehingga mampu mencapai jabatan akademik tertinggi guru besar.
“Semoga kerja keras dan kemampuan tinggi ini dapat menginspirasi akademisi UNR dalam semangat mencapai guru besar,” harap Gung Raka, sapaannya.
“Kami mengapresiasi kerja keras dan perjuangan Prof. Tirka Widanti. Karena selain sebagai rektor dan dosen di pascasarjana, beliau juga sebagai dosen tamu di luar negeri, dan banyak kesibukan ilmiah telah dilakukan belia akhirnya mampu meraih jabatan akademik tertinggi ini,” imbuh dia.
Pihaknya berharap kepada Tirka Widanti agar memotivasi dosen-dosen lainnya, sehingga UNR terus melahirkan guru besar. Tahun 2024 nanti dipastikan mengukuhkan guru besar, Prof. Ade Maharani Adiandari.
Lebih jauh disebutkan, perlu disadari tercapainya guru besar bukan capaian pribadi, melainkan capaian institusi dan yayasan dalam mencerdaskan bangsa. Semakin banyak memiliki SDM unggul dan mumpuni, tentu bermanfaat bagi masyarakat, lembaga maupun bangsa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Saya merasa bangga, sejak bergabung Prof. Tirka di UNR banyak memberikan sumbangsih yang signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan UNR, banyak prestasi dan kerja sama, dan penghargaan, diraih,” pungkasnya.
Dalam kesempatan sama Kepala LLDikti VIII Bagus Eratodi, mengucapkan selamat kepada Tirka Widanti atas pengukuhan hari ini. Kata dia, tercapainya puncak guru besar merupakan puncak karier ya tidak mudah. Berproses selama 14 tahun bukan waktu yang singkat.
Deretan akademik, prestasi publikasi, hak paten, maupun jurnal membuktikan seorang dosen mencapai jabatan tertinggi tidak mudah. “Saya kagum. Proses selama 14 tahhn dapat dilalui. Banyak proses tidak mengenal waktu dalam menyusun jurnal, penuh suka duka yang dihadapi beliau. Tentu capaian ini tidak terlepas dari kontribusi positif sivitas akademika UNR menjadi spirit membangkitkan inspirasi baru melahirkan karya,” terangnya singkat
Sementara Tirka Widanti, mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas capaian yang diraih jabatan akademik tertinggi yaitu sebagai Guru Besar Tetap di UNR. Capaian ini dapat diraih tentu berkat dukungan sivitas akademika UNR dan Yayasan Jagadhita selaku Badan Hukum yang memayungi UNR.
Dalam pengukuhan guru besar tetap tersebut, Prof. Tirka Widanti menyampaikan orasi ilmiah terkait ” Isu Kesetaraan Gender dan Kebijakan Pemberdayaan Perempuan Global: Refleksi Publikasi Internasional dalam Dua Dekade Terakhir” yang turut disaksikan Kepala LLDikti Wilayah VIII, Senat dan para undangan lainnya. Akademisi yang dikenal punya relasi kuat di luar negeri ini, menambahkan, momen serupa pernah dilaksanakan UNR pernah pengukuhan guru besar pada tahun 2011, namun sudah pindah home base. Maka Tirka Widanti tercatat sebagai guru besar kedua di Kampus Perjuangan.
“Saya bersyukur selalu dosen mendapat tambahan sebagai rektor. Semua dosen yang ada di UNR selalu semangat mencapai prestasi segala hal di bidang akademik. Dia mengenang, proses mencapai jabatan fungsional guru besar selalu diwarnai suka dan duka.
Selama 14 tahun menjadi dosen, proses penelitian kadang lancar dan kadang ada hambatan data maupun informasi. Namun proses tersebut sudah terlewati dan memperoleh hasil yang sesuai harapan untuk meraih jabatan puncak tertinggi dalam akademik dan kini mulai dengan satu digit baru.
Tampak hadir undangan dari pimpinan perguruan tinggi se-Bali, Anggota DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kadisnaker Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, undangan akademik dari luar negeri dan pejabat lain. (sur,dha)