KLUNGKUNG – Kaum perempuan terus didorong berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Kehadiran perempuan secara langsung sebagai penyelenggara Pemilu menjadi hal penting sebagai wujud pengakuan perempuan mempunyai kedudukan setara.
KPU Kabupaten Klungkung terus memulai merekrut perempuan sebagai penyelenggara Pemilu pada tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Salah satunya di TPS 9 Desa Negari,Kecamatan Banjarangkan, 7 anggota KPPS semuanya adalah perempuan.
Bahkan KPU Klungkung kompak menghadirkan kaum hawa yang terlibat dalam penyelenggaraan pada Pemilu 14 Februari 2024, selain KPPS, dua anggota Linmas juga diambil dari kalangan perempuan. Pun termasuk aparat kepolisian yang nantinya ditugaskan di TPS 9 Desa Negari akan dimohonkan dari Polwan.
Baca juga : DLHP Klungkung Mulai Ingkari Kesepakatan Berencana Buang Sampah ke TPA Sente
Termasuk saksi dari parpol peserta Pemilu bakal diminta menempatkan saksi perempuan. TPS 9 Desa Negari menjadi satu-satunya TPS yang penyelenggara maupun petugas pengamanan serta saksi diambil dari kaum perempuan.
“Ini (TPS perempuan) merupakan program dari Ketua KPU Bali, setiap kabupaten wajib ada TPS perempuan. Kami pilih TPS 9 di Desa Negari semua penyelenggaranya perempuan,” tandas salah seorang komisioner KPU Klungkung I Gede Astreawan di sela-sela pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS 9 Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Selasa (26/12/2023).
Menurut Astreawan pelibatan perempuan sebagai penyelenggara Pemilu 2024 (KPPS) merupakan bentuk sosialisasi partisipasi perempuan. Sebab berkaca dari Pemilu sebelumnya kata Astreawan partisipasi perempuan sangat minim.
Baca juga : TPA Sente Makin Darurat Warga Protes Ladang Diluberi Sampah Plastik
“Saat ini kami sedang merekrut badan adhoc yakni KPPS minat perempuan sangat minim,” katanya.
Anggota KPU Provinsi Bali Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Luh Putu Sriwidiastini menambahkan keterlibatan perempuan sebagai penyelenggara Pemilu 2024 merupakan wujud kalau perempuan itu bisa menjalankan tugas-tugas sebagai penyelenggara.
“Disamping itu,perempuan itu mampu setara,”ujar Sriwidiastini seraya mengatakan KPU Klungkung bisa menghadirkan perempuan sebagai penyelenggara Pemilu 2024.
Dari hasil evaluasi simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS 9 Desa Negari, masih ada sedikit kendala yakni saat proses pendaftaran pemilih belum bisa berjalan cepat. Pun saat memulai penyiapan TPS sedikit molor. Astreawan menilai hal ini bisa dimaklumi karena semua anggota KPPS merupakan orang baru yang belum pernah menjadi penyelenggara. (yan)