DENPASAR – Lembaga Nirlaba Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Bali sebagai penyelenggara Tular Nalar, bekerja sama dengan SMA Muhammadiyah 1 Denpasar menggelar Sekolah Kebangsaan seri ketiga yang dilaksanakan di Bali dengan tema ‘Pemilih Pemula : Gen Z bisa memilih!’. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Kelas SMA Muhammadiyah 1 Denpasar, Denpasar Barat, Jumat (1/12/2023) lalu.
Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Provinsi Bali, Ketut Ariyani, mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Tular Nalar tersebut. Dia menilai, kegiatan itu sangatlah penting dalam hal meningkatkan literasi pemilu dan pencegahan hoax di kalangan pemilih pemula. Bahkan karenanya, kegiatan serupa diharapkan dapat terselenggara di sekolah-sekolah lain di Bali. “Saya baru mengetahui acara sekolah kebangsaan ini, dan sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ujar Ketut Ariyani.
Apresiasi juga disampaikan oleh Anggota KPU Provinsi Bali, I Gede John Darmawan. Dia menilai, materi yang diberikan sangatlah bagus untuk meningkatkan pengetahuan siswa, khususnya pemilih pemula. “Materi ini menjelaskan secara lengkap proses pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih hingga pelaksanaan pemilu. Selain itu, materi ini juga membahas tentang pencegahan penyebaran hoax yang sangat penting di era digital ini,” sebutnya.
Materi yang diberikan itu diharapkan dapat melahirkan pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab. “Materi ini akan menjadi bantuan yang sangat besar bagi kami untuk mewujudkan pemilu 2024 yang jujur, adil, dan aman,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Denpasar, Imam Muhtarom,S.Si. mengaku senang dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut. Menurut dia, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula. “Dan juga untuk mencegah berita hoax yang sering muncul di media, terutama yang berkaitan dengan pemilu,” singkatnya.
Bahkan karenanya, dia berhadap kegiatan serupa dapat digelar kembali di kemudian hari. Dia memastikan akan selalu memberi dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan literasi pemilu dan pencegahan hoax di kalangan siswa.
Total ada 99 orang siswa yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Mereka sangat antusias, terlihat dari banyaknya interaksi dan diskusi selama acara berlangsung. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami jadi lebih memahami tentang literasi digital dan pemilu,” sebut salah satu siswi, Maryam Miza. (adi,dha)