KLUNGKUNG –Kepala SDN 1 Kamasan,Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali I Gusti Lanang Gede Putra Astawa serta warga Kamasan mengeluhkan kondisi air PDAM di wilayah Kamasan mengalir kecrat-kecrit (tidak lancar) sejak setahun.
Astawa bahkan mengadu kepada Plt Bupati Klungkung I Made Kasta saat menghadiri festival panen hasil belajar pendidikan guru penggerak,Minggu (3/12/2023) di sekolah setempat. Astawa mengungkapkan, hampir setiap hari petugas SDN 1 Kamasan harus begadang guna menampung air untuk keperluan sekolah dan siswa.
Astawa juga mengaku sudah sempat melaporkan hal itu kepada pihak Perusahan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Panca Mahottama, namun kondisi air tidak lancar tetap berlangsung sampai sekarang.
“Hampir setiap hari kami harus begadang menampung air untuk memenuhi bak kamar mandi untuk menjaga kebutuhan air anak-anak untuk keperluan MCK nya,” ujar petugas SDN 1 Kamasan Nyoman Budaya.
Kata Budaya, air lebih sering mengalir pada dini hari sekitar jam 1.00 wita. Keluhan serupa dari warga juga sampai ke telinga Plt Bupati I Made Kasta.Mendapat pengaduan langsung dari pihak sekolah,Made Kasta langsung mencoba membuka kran sekolah. Ternyata begitu kran dibuka sama sekali tidak ada air mengalir.
“Ternyata benar air nya tidak mengalir, distribusi air tidak lancar. Saya minta PDAM untuk mengecek dimana kira-kira kendalanya. Keluhan warga agar segera ditindaklanjuti oleh PDAM, agar air mengalir lancar,” tandas Kasta.
Informasi warga sekitar, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama lebih dari setahun. Kalaupun air mengalir namun debitnya sangat kecil dan itu terjadi pada malam hari. Lagi-lagi Plt Bupati berjanji akan menanyakan langsung kepada pihak PDAM, dimana terjadi sumbatan atau kemungkinan ada pipa distribusi yang bocor.
“Kami akan menanyakan semua ini ke Kantor PDAM Klungkung dimana sebenarnya ada kendala, agar secepatnya masyarakat bisa menikmati air secara normal,” demikian Made Kasta.
Dirut Perumda Air Minum Panca Mahottama Nyoman Renin Suyasa dikonfirmasi mengatakan, distribusi air yang sumbernya diambil dari wilayah Rendang,Karangasem dan rencana dialirkan dengan sistim gravitasi masih dalam tahap perbaikan. Saat ini distribusi masih menggunakan teknologi pompa.
“Sehingga pada saat jam-jam sibuk air pasti debitnya kecil. Air baru mengalir saat jam jenuh. Tapi saya belum mendapatkan informasi dari tenaga teknis untuk yang di SDN 1 Kamasan. Coba saya akan tanyakan biar tidak salah memberikan penjelasan,” kata Renin Suyasa. (yan)