KUTA – Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa membuka acara Bimtek Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) kepada Perbekel se-Kabupaten Badung di Hotel Golden Tulip Jineng Resort, Jalan Sunset Road No. 98 Kuta, Senin (13/11/2023).
Acara yang mengambil tema ‘Jadikan Inklusi Sosial sebagai Basis Pembangunan Perpustakaan Menuju Kesejahteraan ini dihadiri pula oleh Kadiskerpus Ni Wayan Kristiani, Perwakilan Kadis DPMD, Camat se-Kabupaten Badung, Perbekel peserta Bimtek se-Kabupaten Badung beserta undangan lainnya.
Wabup Suiasa mengapresiasi serta menyambut baik kegiatan Bimtek TPBIS. Hal itu dinilai sangat penting dan strategis dilakukan kepada perbekel se-Kabupaten Badung, berkenaan dengan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kegiatan tersebut merupakan wujud nyata bersama dalam memegang teguh dan berkomitmen dalam mencapai tujuan-tujuan bernegara yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 yaitu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Yang didalamnya menyatakan bahwa perpustakaan dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi.
“Saya merasa bangga dan mengapresiasi bimtek TPBIS ini. Ini menegaskan komitmen kita bersama terkait pentingnya perpustakaan sebagai upaya meningkatkan kehidupan bangsa,” terangnya.
Menurutnya, organik perpustakaan didirikan berorientasi sebagai aplikasi mewujudkan tujuan bernegara yang tercantum dalam pembukaan UUD, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Karena itulah dari awal satu badan perpustakaan nasional kemudian diberikan tiga fungsi pokok, yaitu Informatif, Edukatif dan Rekreatif.
“Ini dasar yang menjadi tulang punggung didirikan perpustakaan. Saat ini, mau tidak mau semua sektor bergerak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, termasuk didalamnya adalah dari komponen perpustakaan melalui TPBIS. Sekarang perpustakaan tidak hanya berperan pasif, melainkan berperan aktif mendekatkan diri kepada masyarakat. Jika dulu masyarakat mencari perpustakaan, sekarang perpustakaan mencari mendekatkan diri kepada masyarakat bahkan mencari dan mengenali dari potensi masyarakat itu sendiri,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Forum Perbekel se-kabupaten Badung Kadek Sukarma menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wabup Suiasa yang telah hadir serta mendukung dan memfasilitasi acara tersebut.
Ia berharap kegiatan bimtek TPBIS bisa dilaksanakan berkelanjutan dan tidak hanya menyasar Perbekel saja, melainkan juga ketua TP PKK, tim teknis yang bertugas di lapangan mendapatkan Bimtek.
Pihaknya mengaku sangat membutuhkan tim ilmu tentang tata kelola perpustakaan, termasuk kearsipan yang juga menjadi salah satu indikator penilaian Mangupura Award.
Adapun sumber dana yang digunakan untuk kegiatan bimtek TPBIS tersebut berasal dari APBDes perubahan tahun 2023 masing-masing desa.
Kegiatan bimtek TPBIS dilaksanakan selama dua hari dengan mendatangkan praktisi-praktisi yang memberikan arahan terkait dengan bagaimana pelaksanaan kegiatan perpustakaan dan kearsipan di masing-masing desa.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan menjadi upaya bersama dalam meningkatkan dan menggiatkan kembali perpustakaan, sebagai wahana edukasi, pengembangan pengetahuan serta wawasan masyarakat.
“Kami mohon kepada teman-teman kepala desa agar bisa mengikuti dari awal sampai selesai kegiatan ini, mengingat materi yang dibahas merupakan materi luar biasa yang sangat kita butuhkan dalam pengembangan desa kita masing-masing. Kami berharap kegiatan bimtek TPBIS ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing, sehingga bisa diimplementasikan dan diwujudkan di tahun anggaran 2024 dan seterusnya,” harapnya. (adii)