KUTA – Salah satu titik tepi Jalan Kendedes, sekitar Pasar Kuta II, berulang kali menjadi sasaran oknum pembuang sampah sembarangan. Ironisnya, yang dibuang itu berupa limbah potong ayam.
Saking lamanya tergeletak di lokasi tersebut, sampah itupun berbelatung dan menebar bau busuk. Alhasil, para pedagang dan warga sekitar bergerak melakukan langkah penyikapan.
Sampah yang berserakan dikumpulkan, dan dimasukkan ke dalam karung. Bukan hanya itu, juga dipasang spanduk larangan buang bulu ayam di sekitar lokasi bersangkutan.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, AA Gede Dalem yang kemudian dikonfirmasi via ponsel, mengaku belum mendapat laporan semacam itu.
Namun menurut dia, itu bisa saja terjadi sebagai dampak dari peristiwa kebakaran di TPA Suwung, yang kemudian mempengaruhi operasional jasa sampah.
Telepas dari itu, pria yang akrab disapa Gung Dalem tersebut meminta agar segenap masyarakat menyadari pentingnya kebersihan lingkungan. Karena buang sampah sembarangan dapat mempengaruhi kesehatan dan mencoreng citra pariwisata Bali.
Berkenaan dengan itu, masyarakat diharapkan mulai menggalakkan langkah-langkah pemilahan sampah dari sumber. Pun demikian untuk limbah potong ayam, yang sesungguhnya bisa juga diolah sebagai pupuk.
“Pola pemilahan sampah dari sumber ini sangat penting. Menjadi potensi ekonomi, juga menjaga lingkungan agar tetap bersih. Selain itu, yang menangani sampah juga jadi enak kerjanya,” imbuhnya sembari mengaku telah mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak kecamatan dan desa. (adi/jon)