KUTA – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) tidak mau terburu-buru dalam menyikapi persoalan genangan air hujan di Jalan Raya Uluwatu sekitar Simpang Nirmala Ungasan.
Karena jika badan jalan ditinggikan begitu saja, maka dikhawatirkan rumah warga sekitar yang justru jadi korban.
“Kalau peninggian, itu bisa tenggelam semua rumah orang di sekitar. Karena sudah saya ukur kemarin, itu antara 1,5 sampai 2 meter cekungannya,” ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Bali, Muhammad Solthon, ketika dihubungi Rabu (8/11/2023).
Melihat potensi dampak tersebut, Solthon mengaku akan mengawali langkah dengan sosialisasi terlebih dahulu bersama pihak kecamatan.
“Soalnya kalau ujug-ujug kita tinggikan kasihan masyarakat di sekitar. Jadi kita mau dalami dan jajaki terlebih dahulu dengan pihak kecamatan untuk mencari solusi yang tepat,” imbuhnya.
Bagaimana jika dalam waktu dekat genangan muncul kembali? Kaitan dengan itu, Sholton memastikan akan menerjunkan tim untuk melakukan langkah. Termasuk dengan mengarahkan pembuangannya ke sebuah lahan kosong di sekitar.
“Kami sudah ngobrol-ngobrol dengan warga bersangkutan, dan diperbolehkan. Asalkan nanti benar-benar diarahkan dengan menggunakan pipa,” ucapnya sembari menyebut bahwa itu juga sebagai solusi sementara dalam menghadapi musim hujan yang akan datang.
“Kalau jangka panjangnya, kita akan sosialisasi dahulu dengan Pak Camat, bagaimana nanti warganya. Entahkah itu nanti mau ditinggikan, buat resapan, atau bagaimana. Atau mungkin nanti bisa ada solusi dari masyarakat, kemana air harus dibuang,” pungkasnya. (adi/jon)