KUTA – Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida kini tengah menggeber langkah normalisasi terhadap alur Tukad Mati. Hal tersebut dilakukan, sekaligus sebagai persiapan menghadapi musim hujan yang akan datang.
Satker OP SDA BWS Bali Penida, Made Denny Setya Wijaya mengungkapkan, normalisasi telah dilaksanakan sejak Senin (6/11/2023). Dan rencananya, akan berlangsung hingga akhir November mendatang.
“Target panjang 350 meter pada alur sekitar Legian,” ucapnya.
Dibenarkan dia, langkah tersebut adalah bagian dari persiapan menghadapi musim hujan yang akan datang. Sedimen yang didapat, dipastikan diangkut keluar dari alur Tukad Mati.
“Sedimennya kami angkut bawa keluar. Sampai saat ini, sudah kami angkut sekitar 240m3,” sebutnya.
Pengerukan sedimen pada alur Tukad Mati, sambung dia, merupakan sebuah program periodik. Yang pelaksanaan di setiap tahun, dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
“Baru tahun 2022 kita mulai pada beberapa ruas di Tukad Mati. Jadi belum bisa dilihat dari data tersebut. Mungkin nanti kita lihat dari kajian yang pernah dilakukan,” jawabnya ketika ditanya ada atau tidak peningkatan sedimentasi pada alur Tukad Mati di setiap tahunnya.
Meski demikian, tidak dipungkiri bahwa sampah dan sedimen adalah dua masalah klasik yang terjadi di alur Tukad Mati. Melalui langkah-langkah yang telah dilakukan selama ini, diharapkan dapat menjadi solusi dari persoalan banjir yang terjadi.
“Semoga ini bisa menjadi jawaban dari persoalan banjir yang beberapa kali terjadi. Termasuk oleh adanya pembangunan pengendali banjir beberapa waktu lalu,” pungkasnya. (adi/jon)
