
KUTSEL – Platform pengembangan angkatan kerja Indonesia, yakni PINTAR, mendapat kepercayaan sebagai salah satu panelis dalam EdTech Asia Summit 2023. Acara tersebut merupakan wadah berkumpulnya para pemangku kepentingan di dunia pendidikan dan ketenagakerjaan, untuk membahas berbagai tren serta tantangan dalam teknologi pendidikan.
“Di ajang global ini, kami menceritakan tentang pengalaman dan capaian kami selama ini. Terutamanya berkenaan dengan peran kami sebagai platform,” ungkap CEO PINTAR, Ray Pulungan ketika ditemui seusai menjadi panelis, Kamis (2/11/2023).
Dibeberkan dia, sejak berdiri di tahun 2013, PINTAR telah berhasil membantu lebih dari 30 ribu siswa, 200 ribu karyawan, dan 2 juta individu lainnya. Yakni dalam hal meningkatkan keterampilan dan mencapai karir yang lebih baik.
“Komitmen dan dampak yang diberikan oleh PINTAR, berhasil membuat platform ini kembali dinobatkan sebagai Top 50 Promising EdTech in Southeast Asia 2023 oleh HolonIQ,” sebutnya.
Dia mengatakan bahwa pada 31 Oktober lalu, PINTAR berkesempatan menjadi tuan rumah EdTech Summit Jakarta yang mendapat kunjungan dari perwakilan perusahaan EdTech ternama di dunia seperti Discovery Education, Class In, International Mandarin Education, Kinobi, dan Fresco Capital.
Selain itu, PINTAR katanya juga telah berpartisipasi dalam program akselerasi startup, yaitu Endeavor Scale Up. Dan saat ini, sedang mengikuti HUB.ID, program akselerasi yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia.
“Ini adalah langkah strategis untuk terus berkembang, membangun kemitraan, dan menghadirkan inovasi terbaik bagi masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
Ray Pulungan lanjut menjelaskan, layanan yang diberikan PINTAR menyasar kebutuhan di berbagai segmen. Mulai dari program perkuliahan online dengan harga terjangkau, pengembangan karyawan, pelatihan B2C, dan layanan penempatan kerja.
“Ke depannya, PINTAR akan menjadi pusat dalam ekosistem pengembangan angkatan kerja yang menghubungkan institusi pendidikan, pelatih keterampilan, dan pelaku industri untuk dapat memfasilitasi mobilitas pekerja di pasar kerja,” katanya.
MITRA PRAKERJA YANG SENANTIASA BERKOMITMEN
PINTAR memainkan peran kunci dalam program Prakerja sejak tahun 2020. Hingga saat ini, program Prakerja telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 16,4 juta warga negara Indonesia. Sebagai salah satu digital platform-nya, PINTAR secara aktif membantu dalam mencapai tujuan program tersebut.
Program Prakerja adalah sebuah program inklusif dengan 44% penerimanya berasal dari kelompok termiskin di Indonesia. Pelatihan yang disediakan oleh Prakerja, berhasil meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan baru hingga 18%. Dan di samping itu, penerima Prakerja juga memiliki pendapatan yang lebih tinggi hingga Rp112.500 dibandingkan dengan non-penerima.
“Saat ini, enterprise (baik itu pemerintah maupun perusahaan), memiliki peran paling besar dalam meningkatkan keterampilan angkatan kerja. Kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan dalam program Prakerja, merupakan bukti nyata bahwa komitmen bersama dapat menghadirkan solusi yang efektif untuk masa depan tenaga kerja Indonesia,” pungkasnya. (adi/jon)