INyoman Karya Kartika mundur dari Partai Demokrat
KARANGASEM—Keputusan mengejutkan datang dari kader senior DPC Partai Demokrat Karangasem, I Nyoman Karya Kartika. Di tengah semakin kencangnya kontestasi politik Pilkada di kabupaten ujung timur Bali itu, politisi asal Desa Ban, Kecamatan Kubu, ini mundur dari jabatannya selaku sekretaris partai.
Ditemui disela-sela menghantar pendataran paket Dana-Dipa (Gede Dana-Artha Dipa) ke KPU Karangasem, Jumat (4/9/2020), Karya Kartika mengaku mundur sebagai Sekretaris DPC Partai Demokrat Karangasem, karena sadar akan kegagalannya dalam membesarkan partai selama dia berada dalam partai besutan Susilo Bambang Yodoyono (SBY) itu.
Kegagalan tersebut diakuinya setelah dia gagal mempertahankan kursi DPRD Karangasem dari lima kursi, dan bahkan terus turun menjadi tiga kursi dan sekarang hanya mampu merebut dua kursi DPRD.
Tapi, bukan itu sejatinya yang menjadi alasan utama, Kartika cabut dari partai berlambang segitiga platinum, itu disebabkan pilihan hatinya dalam mendukung calon bupati/ wakil bupati Karangasem pada 9 Desember 2020 mendatang, bertentangan dengan induk partainya yang mengusung paket MASSKER (I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Made Sukerana).
“Saya mundur, karena pilihan hati saya ada pada Dana Dipa. Sebagai bentuk dukungan saya juga ikut menghantar paket pilihan rakyat Karangasem ini untuk mendaftar ke KPU,” ucap mantan wakil Ketua DPRD Karangasem dua periode itu.
Sebagai bentuk dukungannya, politisi kalem ini berkomitmen untuk memenangkan pasangan Dana-Dipa di Kecamatan Kubu.
“Sudah saatnya ada perubahan di Karangasem. Sekarang masyarakat sudah sangat cerdas, mereka tahu pemimpin yang benar-benar tulus memperjuangkan rakyat dan pemimpin wayang yang dimainkan oleh dalang,” ucap Karya Kartika.
Keyakinan Karya Kartika berangkat dari pengalamannya dua periode mendampingi Gede Dana di DPRD Karangasem. Dia tahu betul terhadap komitmen dan kinerja yang sudah dilakukan Gede Dana.
“Pak Gede Dana bukan orang pebisnis (pengusaha), beliau lahir dari anak petani . Beliau juga tidak mau menciptakan politik dinasti,” ucap Karya Kartika.
Karya Kartika mundur dari Partai Demokrat per 29 Agustus 2020 lalu, surat pengunduran dirinya nya itu juga sudah disampaikan DPD Partai Demokrat Provinsi Bali pada hari dan tanggal yang juga sama. (wat)