KUTSEL – Area Perumahan Nuansa Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, diselimuti asap tipis. Hal tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir, utamanya pada malam hari. Belum diketahui pasti sumber dari asap bersangkutan.
Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta, membenarkan adanya keluhan mengenai fenomena asap tersebut. Bahkan staff telah diterjunkan untuk melakukan penelusuran.
“Katanya itu sudah muncul sejak 3 hari lalu. Saya sudah turunkan tim quick respon untuk mengecek hal itu. Termasuk bertanya pada orang yang menyampaikan informasi tersebut. Sejauh ini tim kami belum menemukan sumbernya, tapi ini terus kami atensi dan kami cari,” sebutnya dikonfirmasi pada Rabu (4/10/2023).
Meski demikian, kuat dugaan bahwa itu berasal dari aktivitas bakar sampah. Yang kemudian menyebar terbawa angin, termasuk ke area perumahan.
Jika benar demikian, Camat Gede Arta mengimbau agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya. Karena membakar sampah sudah dilarang secara aturan perundang-undangan. Kendatipun jika hal tersebut dilakukan di atas lahan sendiri.
Kasus asap semacam itu, sambung dia, sesungguhnya bukan kali pertama muncul di wilayah Jimbaran. Dan sumbernya memang berasal dari aktivitas bakar sampah.
“Pernah ada warga yang bertanya kenapa membakar sampah dilahannya sendiri kok dilarang. Ini yang kita lakukan pendekatan dan edukasi. Bahwa walaupun ia membakar sampah di lahan sendiri, tapi merugikan ke daerah lain, itu tidak bisa dilakukan. Itu sudah diatur dalam UU Lingkungan Hidup, terkait hak orang mendapatkan udara bersih,” sambungnya.
Karenanya, Gede Arta mengimbau agar masyarakat bisa meninggalkan kebiasaan bakar sampah. Terlebih pada musim kemarau kering seperti sekarang ini.
“Ini tentu memerlukan pemahaman bersama demi kenyamana bersama. Kita harus lakukan pengendalian bersama. Silahkan berlangganan jasa sampah atau melakukan pola pemilahan dari sumbernya. Bagaimanapun juga, sampah ini tanggung jawab bersama dan harus dikelola dengan baik dari sumber,” pungkasnya. (adi/jon)