KUTSEL – Sesuai perintah Bupati Badung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah kembali bergerak menyikapi keretakan tebing di bawah Pura Luhur Uluwatu. Penanganan akan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, didahului langkah scanning.
“Kami memang sudah ada kajian. Cuma dari hasil-hasil kajian kemarin dan ada juga dari Udayana, yaitu perlu ditambahkan kajian seperti scanning batuan. Dari itu, maka akan ada modeling tiga dimensi yang menunjukkan sebenarnya seperti apa kondisi di dalamnya. Setelah itu baru nanti kami bisa lanjut untuk melakukan penanganan, supaya tidak salah dan memperparah,” ungkap Kepala Dinas PUPR Badung, IB Surya Suamba, dihubungi Selasa (12/9/2023).
Katanya, tim yang akan melakukan scanning tersebut sudah ikut turun ke lokasi melakukan pengecekan. Tim kemudian akan berangkat ke Jakarta, dan sesegera mungkin kembali ke Bali untuk melakukan scanning.
Di samping keretakan pada tebing, fokus penanganan katanya juga akan dilakukan berkenaan dengan abrasi di dasar tebing. Itu akan didahului dengan pengajuan permohonan izin ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali.
“Keretakan tebing menunggu hasil scan, sedangkan abrasinya menunggu izin. Permohonan izinnya akan kita ajukan minggu ini, tapi secara lisan itu sudah,” sambungnya.
Ditanya soal penanganan di dasar tebing, katanya rencana berupa revetment. Itu akan langsung dikerjakan, mengacu pada SK Bupati untuk kondisi darurat pelaksanaan sesuai dengan ketentuan Perlem LKPP.
“Intinya itu ditangani secepatnya,” pungkasnya.
Sementara terpisah, Panglingsir Puri Jro Kuta yang merupakan Pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya membenarkan bahwa tim dari Pemerintah Kabupaten Badung telah bergerak sigap menyikapi kondisi keretakan tersebut. Menurut dia, itu sejalan dengan penegasan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang menghendaki penanganan cepat.
“Tadi kami sudah matur piuning. Tapi nanti ketika mulai kerja untuk mendiagnosa itu, saya juga akan minta waktu ke Bhagawanta Puri untuk menghaturkan upakara. Itu yang kami lakukan secara niskala,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Turah Joko itupun menegaskan bahwa dirinya sangat berterimakasih atas komitmen Bupati Badung yang telah melakukan respon cepat. Bahkan beberapa hari lalu sudah juga menerjunkan tim untuk melakukan peninjauan ke lokasi.
“Mudah-mudahan apa yang direncanakan dan kita harapkan bersama, bisa terwujud dengan baik. Mari bersama-sama kita berdoa agar itu bisa segera ditangani, dan tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan. Apalagi ini adalah Pura Sad Kahyangan yang merupakan benteng kita selaku umat Hindu,” sebutnya.
Dia menambahkan, sepengetahuan dia Pemerintah Kabupaten Badung sesungguhnya sudah sejak beberapa tahun lalu memberikan atensi terhadap keretakan tebing Uluwatu. Bahkan prosesnya sudah sempat melangkah ke tahap tender, namun gagal. (adi/jon)