GIANYAR – Harga beras di Kabupaten Gianyar mengalami kenaikan disinyalir karena mulai berakhirnya musim panen padi. Hal ini terpantau di warung klontong milik warga dan di Pasar Rakyat Gianyar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gede Eka Suary mengatakan, hasil survei yang dilakukan Kamis (7/9/2023) sejumlah komoditi memang mengalami kenaikan seperti beras dan Gula. Namun kondisi ini tidak bisa diprediksi. “Harga masih fluktuatif bisa saja nanti ada pasokan dari luar, harga kembali bisa turun,” ujarnya, Minggu (10/9/2023).
Harga Eceran Tertinggi ditetapkan harga beras beras medium (Bulog) Rp 10.900, beras premium Rp 13.900, dan gula pasir Rp13.500.
Harga naik adalah beras medium Rp10.900, beras lokal Rp13.000, beras premium Rp14.500 Harganya lebih tinggi dari Harga HET. Harga Gula Pasir Rp14.000 harganya lebih tinggi dari harga HET.
Begitu juga komuditi lainnya, Cabai Merah Kriting Rp30.000 – Rp35.000. Cabai Rawit Hijau Rp23.000 – Rp25.000. Cabai Rawit Merah Rp24.000 – Rp25.000. Kacang Panjang Rp12.000 – Rp15.000 Bunga Mitir Rp10.000 – Rp12.000
“Harga Beras harganya masih tinggi karena pasokan beras yang mulai berkurang karena seiring penurunan aktivitas panen. Begitu juga Harga Cabai Merah Kriting, Cabai Rawit Hijau, Cabai Rawit Merah, Kacang Panjang, Bunga Mitir naik karena sedikitnya yang panen sehingga berkurangnya pasokan,” ujarnya.
Terkait hal itu, warga mulai merasakan dampaknya. Mereka mengurangi konsumi nasi. Sebab harga melonjak drastis dari biasanya. Salah satu warga Antari, mengatakan kenaikannya sangat tinggi. “Saya membeli biasane kisaran Rp 10.000 sampai Rp 11.000 per kilogram dengan harga 1 karung Rp 275.000. Kalau sekarang 1 karuang Rp 310.000. Itu pun beras lokal, belum lagi yang bermerek,” ujarnya saat ditemui di pasar Sukawati.
Sementara Dinas Pertanian, menyebutkan aktivitas panen yang dilakukan masyarakat memang mulai menurun. Disebutkan daerah Payangan dan Tegalalang sudah selesai musim panen. “Aktivitas panen di kecamatan Tegallalang dan Payangan sudah selesai, sekarang niki sedang tahap pertanaman. Kalo kecamatan lain, aktivitas tanamnya tidak serentak, jadi kegiatan panennya juga tidak serentak, saat ini ada yang sudah selesai panen maupun sedang panen,” ujar Pejabat Fungsionaris Tanaman Pangan dan Benih, Kadek Yulia Dewi. (jay)