BULELENG – Wakil rakyat yang tergabung dalam Komisi II DPRD Buleleng genjot penyusunan Ranperda tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Selain menyerap usul, saran dan masukan dari anggota komisi, untuk merampungkan draf ranperda inisiatif dewan ini juga telah di lakukan penyempurnaan naskah akademik sebagai landasan perencanaan, pembahasan serta pemberlakuan Perda secara filosofis, sosiologis maupun yuridis.
“Rapat hari ini, kita lakukan bersama rekan-rekan anggota komisi II dan tim penyusun naskah akademik untuk penyempurnaan salah satu syarat penyusunan Ranperda yang merupakan inisiatif dewan ini sebelum dilakukan pembahasan,” ungkap Putu Mangku Budiasa selaku Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng usai memimpin rapat, Kamis (24/8/2023).
Mangku Budiasa menandaskan ada beberapa hal pada draf naskah akademik yang perlu disempurnakan antara lain perlindungan terhadap produk lokal/UMKM.
“Ini sangat penting, karena kita ketahui Buleleng memiliki banyak UMKM dengan berbagai macam produk unggulan seperti tekstil, pertanian, perikanan, kerajinan dan lainnya, yang belum terakomodir pada ranperda yang memang kita inisiasi untuk memberikan perlindungan komprehensif terhadap pelaku dan produk UMKM dari hulu hingga ke hilir,” jelasnya.
Sesuai saran dan masukan dari anggota komisi II, Ketut Wirsana dan Made Sudiarta, perlindungan terhadap produk unggulan di Kabupaten Buleleng harus masuk dalam Ranperda.
“Selama ini dari pengamatan kami di DPRD masih banyak produk lokal justru menjadi tamu di daerahnya sendiri,” tegasnya.
Ia mencontohkan kondisi ironis produk kain endek dan beras yang banyak dihasilkan di Buleleng namun fakta dilapangan justru yang banyak digunakan adalah produk dari luar Kabupaten Buleleng.
“Dengan adanya Perda tentang Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM ini kita harapkan produk lokal di Buleleng baik yang dihasilkan dari KWT dan UMKM bisa masuk, dijual pada restoran, hotel dan pasar modern,” ujarnya.
Selain perlindungan, Perda ini juga diharapkan mampu mendorong penguatan UMKM Buleleng untuk naik kelas melalui gerakan cinta dan bangga produk lokal pada kalangan ASN, pegawai BUMD/BUMN yang ada di Kabupaten Buleleng dan seluruh lapisan masyarakat. “Nanti, kita akan masukkan dalam Renperda klausul tentang ketentuan perizinan bagi toko modern yang wajib merangkul, melakukan kerjasama dengan UMKM, kalau mengantongi tidak kita tolak,” pungkasnya. (kar,dha)
