KLUNGKUNG – Ketersediaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Klungkung masih relatif aman hingga Rabu (26/7). Tapi pembeliannya diperketat sejak sebulan lalu, konsumen wajib menunjukkan KTP kepada pengelola pangkalan.
Hal ini dimaksudkan agar penyaluran gas elpiji 3 kilogram tepat sasaran. Meski diperketat, menurut salah seorang pengelola pangkalan di Kabupaten Klungkung, Made Puja Darsana pola distribusi terbuka gas bersubsidi tersebut tetap memungkinkan terjadi penyaluran tidak tepat sasaran.
Karena kata dia, pengelola pangkalan tidak mungkin tahu secara persis konsumen yang membeli gas elpiji 3 kilogram ini tergolong warga kurang mampu.
Baca juga : ‘Mecongkrah’ Gara-Gara Fee Tanah, Bawa Senjata Api Nyoman Dibekuk Polisi
Puja Darsana mengatakan, saat ini ketersediaan gas elpiji 3 kilogram di Klungkung masih aman. Berbeda dengan beberapa daerah lainnya di Bali ketersediaan gas elpiji 3 kilogram mulai langka di pasaran.
“Kalau saya dari pangkalan, dapat gas elpiji seperti biasa. Ketersediaan di agen masih normal di Klungkung, ujar Made Puja Darsana, Rabu (26/7).
Namun diakuinya, pembelian gas elpiji 3 kilogram saat ini di Klungkung diperketat sejak sebulan belakangan. Dirinya setiap membeli gas elpiji di agen, harus menunjukan KTP konsumennya.
Baca juga : Bupati Klungkung Pungut Puntung Rokok di Hotel Saat Sidak KTR
“Mungkin maksudnya agar pendistribusian gas elpiji bersubsidi tiga kilogram ini tepat sasaran. Sebenarnya sudah dari dulu setiap pembelian gas elpiji tiga kilogram diminta menunjukan KTP, tapi sejak sebulan lebih diperketat lagi,” kata pria asal Lingkungan Lebah, Semarapura Kangin ini.
Dalam sehari, Made Puja Darsana mengaku mendapatkan sekitar 100 sampai 120 tabung gas elpiji 3 kilogram dari agen. Gas itu lalu diteruskannya ke warung, ataupun pelaku UMKM seperti pedagang lalapan, bakso, dan lainnya.
Baca juga : Rugikan Negara, Satpol PP-Bea Cukai Berangus Rokok Ilegal di Kabupaten Klungkung
“Seperti tadi ada dagang bakso yang hendak beli gas elpiji 3 kilogram, kami minta foto KTP nya, nanti foto KTP dari pembeli gas ini, menjadi dasar saya untuk mendapatkan gas di agen,” ungkapnya.
Puja Darsana menambahkan selain diperketat pembelian gas dari pangkalan juga dibatasi. Untuk warung, maksimal dalam sehari hanya boleh membeli 5 tabung gas elpiji bersubsidi dari pangkalan. Sementara pelaku UMKM, maksimal hanya boleh membeli 3 tabung gas elpiji bersubsidi dalam sehari di pangkalan.
“Sementara ketersediaan gas tiga kilogram masih aman. Mudah-mudahan tetap aman,apalagi menjelang hari raya Galungan, konsumsi gas biasanya meningkat dari hari-hari biasa,”demikian Puja Darsana. (yan)