KLUNGKUNG – Ketua DPRD (Dewan) Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom angkat bicara soal pemilihan sekda yang prosesnya sedang disiapkan oleh Bupati I Nyoman Suwirta. Gung Anom sapaan akrab politisi PDIP ini mengingatkan Bupati Suwirta jangan memilih calon sekda suka mecik manggis alias suka memberi laporan asal bapak senang (ABS).
Menurutnya, kepribadian seperti itu justru akan membahayakan bupati dan mengganggu jalannya pemerintahan karena tidak profesional. Kompetensi sekda kata Gung Anom menjadi kekuatan utama dalam menjalankan dan mensinergikan program daerah.
Bagi Gung Anom, tidak cukup syarat sekda itu hanya enerjik atau usia muda, tapi bagaimana sekda benar-benar mampu menjalankan tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi, tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah. Serta fungsi pengkoordinasian harus mampu dijalankan.
“Tugas dan fungsi itu sangat strategis dalam mengimplementasikan kebijakan dalam berbagai program, mengkomunikasikan dengan semua organisasi perangkat daerah, mengkoordinasikan penyusunan peraturan daerah dengan DPRD,”tandas Gung Anom, Minggu (23/7/2023).
“Pergantian sekda sebaiknya nanti setelah adanya bupati baru. Karena yang lama memakai, kan bupati yang akan datang. Bupati yang akan datang nanti yang akan lama bekerjasama dengan sekda baru,” ujar Anak Agung Gde Anom.
Gung Anom juga mengingatkan Bupati, sebaiknya tidak ada dikotomi, putra daerah atau orang luar dalam penentuan sekda. Baginya yang paling penting, seorang sekda harus memiliki kemampuan menjembatani antara eksekutif dan legislatif. Termasuk memiliki koordinasi yang baik antara lembaga internal di OPD, serta eksternal di Forkompinda.
“Jangan cari sekda yang asal mecik manggis, atau asal bapak senang. Harus pilih sekda yang betul-betul kuasai segala lini. Sehingga tidak perlu buru-buru rekrutmen sekda,” ungkapnya seraya mengatakan untuk sementara mengisi kekosongan posisi sekda, bisa dengan menempatkan pelaksana tugas (Plt).
Kursi sekda resmi akan ditinggalkan pejabatnya, I Gede Putu Winastra, 31 Juli 2023 mendatang karena pensiun. Kursi itu bakal diperebutkan oleh 24 pejabat yang sudah menempati posisi jabatan pimpinan tinggi pratama. (yan)