JEMBRANA – Belakangan ini, peternak sapi di Banjar Sawa, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, dirundung duka. Pasalnya sejumlah ternak sapi diketahui mati secara mendadak. Termasuk yang dialami peternak I Dewa Kade Wisada. Dua ekor sapi miliknya, yang keadaan bunting ditemukan mati di kandangnya.
Induk sapi yang tengah bunting 7 bulan, ditemukan mati dalam keadaan mulut keluar busa, kemudian ambruk, tanpa diketahui penyebabnya.
Sebelumnya, sejumlah peternak di lingkungan tersebut mengalami hal serupa. Sedikitnya 11 sapi juga mati tanpa diketahui sebab musababnya.
Sebagian sapi yang mengalami kematian mendadak, ditandai perut membesar, dan mengeluarkan busa dari mulut, kemudian tak berselang lama berakhir dengan kematian, padahal sebelumnya tidak ada gejala sakit.
Menurut I Dewa Kade Wisada kematian sapinya diketahui saat hendak diberi makan. Sapi yang ditaruh kandang di tegalan, sebelum mati mulut berbusa. “Belum sempat diberi pertolongan langsung tersungkur dengan mulut berbusa,” jelasnya, Senin (1/5/2023).
Dewa Wisada mengaku sekitar 11 ekor sapi yang mengalami mati tanpa ada tanda sakit di wilayahnya. Sebagian besar sapi mati yang sudah besar, indukan, bahkan hamil, ditandai perutnya membesar mulut mengeluarkan busa, padahal tidak ada grubug.
Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), drh. Gede Adi Adnyana, yang turun ke lokasi, mengatakan matinya sapi secara tiba-tiba di banjar Sawe akibat bloat. Yakni kondisi perut sapi kembung.
“Bloat disebabkan oleh faktor makanan, bukan penyakit non-infeksius. Setelah kami lakukan pemeriksaan, memang tidak ditemukan infeksi atau residu di usus, melainkan ada gas di dalam perut yang membesar,” jelasnya.
Disebutkan kematian sapi mendadak, disebutkan jumlahnya 11 ekor bukan karena penyakit, melainkan karena faktor makanan. Dihimbau kepada peternak, lebih memperhatikan faktor makanan yang diberikan ke ternak.
Pilah pakan yang dari rerumputan campuran, karena ketika di dalam lambung sapi, terjadi proses gas O2, gas itu menekan paru-paru membuat sapi kesulitan bernapas hingga dapat mengakibatkan sulit bernapas hingga menyebabkan kematian secara tiba-tiba. (ara,dha)