JEMBRANA – Diduga diamuk sapi peliharaanya, I Nengah Weta (69) warga Banjar Panceseming, Desa Batuagung, ditemukan tewas di sekitar kandang, Selasa (14/3/2023) sore.
Informasi dikumpulkan, seperti biasa korban pergi ke kandang tempat menaruh sapi jantan untuk memberi pakan sekira pukul 15.30 wita. Istri korban, Sayu Suentri (65) menyusul suaminya ke kandang, mendapati korban sudah tergeletak dengan sekujur tubuh lebam bekas amukan sapi.
Sementara sapi jantan peliharaan yang sejatinya mau dipindah ke kandang baru, masih terlihat ngamuk menginjak dan menanduk tubuh suaminya.
Mengetahui suaminya sudah tergeletak di bawah sapi, Suentri kemudian memanggil anaknya Putu Budiarta untuk memindahkan tubuh korban.
Saat diangkat korban sudah dalam keadaan meninggal. Memastikan kematian, selanjutnya dibawa ke rumah sakit Balimed. Terdapat beberapa luka lebam di tubuh korban.
Kapolsek Jembrana Iptu I Putu Budi Santika membenarkan korban tewas diamuk sapi peliharaannya. Dari pengecekan di TKP tempat korban ditemukan, memang sapi jantan terlihat beringas, lokasi kandang sapi dekat perbatasan hutan dan tegalan milik korban.
“Saat kami periksa kondisi sapi masih terlihat liar namun. sudah sedikit tenang,” jelasnya. Adanya korban diamuk sapi hingga tewas, diduga sapi peliharaan ini mengalami penyakit sapi gila.
Kabid Keswan Wayan Widarsa, mengatakan, bahwa hasil pemeriksaan fisik luar, sapi bukan mengidap sapi gila. “Sapi diduga mengalami stres, karena birahi. Lantaran sapi birahi mengalami peningkatan hormon testosteron hingga sapi menunjukan gejala liar. Sapi tersebut tidak keadan sakit sapi gila, hanya mengalami stres saat mau dipindahkan,” jelasnya. (ara,dha)