TABANAN – Dalam menatap SEA Games 2023 di Kamboja mendatang, cabang olahraga (cabor) vovinam kini melakoni Training Camp (TC) di GOR Debes, Tabanan.
TC itu digelar mulai Oktober 2022 lalu. GOR Debes jadi pilihan karena dari 19 atlet, seluruhnya berasal dari Bali dan didominasi atlet asal Tabanan, kemudian dari Gianyar, Klungkung, dan Denpasar.
Menurut Manajer timnas vovinam, Isnaldi, vovinam kini menjadi salah satu cabor harapan Indonesia di SEA Games 2023. Dasarnya, dua alasan yang membuat tanggung jawab besar itu di pundak vovinam.
“Pertama karena ada puluhan emas dari tiga cabor yang menjadi unggulan Indonesia justru tak dipertandingkan di Kamboja nanti. Sehingga vovinam diharapkan bisa mendulang banyak medali,” kata Isnaldi di GOR Debes Tabanan, Selasa (14/3/2023).
Dasar lainnya, karena jumlah nomor yang dipertandingkan di SEA Games Kamboja nanti jumlah meningkat dua kali lipat dibanding SEA Games sebelumnya. “Kalau dulu ada 15 nomor dipertandingkan sekarang dua kali lipatnya yakni 30 nomor,” terangnya.
Dengan demikian, jumlah nomor yang bertambah itu peluang mendulang medali lebih banyak bisa tercapai. Oleh karena itulah TC jangka panjang itu digeber sejak bulan Oktober tahun lalu.
“SEA Games sebelumnya, vovinam hanya dapat 1 emas. Itupun karena dulu latihannya mendadak karena masa pandemi dan bertanya-tanya apakah SEA Games jadi atau tidak. Setelah last minute baru diberi kepastian sehingga dari persiapan sangat minim,” tambahnya.
Lalu apa beban target itu? Menurutnya beban itu pasti semua cabor memilikinya, namun justru hal ini dijadikan motivasi demi yang terbaik untuk negara. Tapi dari jam terbang dan pengalaman, sebagian besar dari 19 atlet yang dipersiapkan ini sudah teruji di SEA Games 2021 lalu. Kata Isnaldi, dari 19 atlet itu 14 diantaranya atlet putra dan 5 atlet putri.
Sebagian besar tampil di kategori seni, sisanya di kategori tarung. Disinggung soal medali, pihaknya belum bisa memetakan target itu dan ingin fokus terlebih dulu dengan latihan. (ari,dha)