JEMBRANA – Sejumlah gedung Sekolah Dasar (SD) di Jembrana, terbilang kurang layak untuk proses belajar mengajar. Seperti menimpa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo.
Pantauan di lapangan, sekolah yang terletak di Banjar Dangin Pangkung, dari 2 bangunan yang ada hanya satu berfungsi untuk belajar mengajar. Sedangkan 1 bangunannya, kondisinya rusak parah, bahkan kerusakan di 3 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 perpustakaan dan 6 WC, sudah tak difungsikan pihak sekolah.
Kepala SDN 2 Pohsanten, Ni Luh Indawati Rabu (22/2/2023) mengakui kondisi beberapa ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya rusak. Kerusakanya sudah sejak 2019 lalu. Sempat diadakan perbaikan sedikit dengan bambu dan kayu untuk penahan genteng, saja, namun sekarang tambah kerusakannya.
Karena hanya ruang kelas terbatas, pihak sekolah menerapkan proses belajar mengajar pola bergantian atau shift. Pengaturan belajar untuk kelas 1, 2 dan kelas 3 belajar mulai pukul 7.00 pagi sampai pukul 9.30 wita. Selanjutnya kelas 4, 5 dan 6 mulai pukul 9.45 sampai pukul 13.00 wita, tentunya di gedung yang masih utuh.
Saat ini, jumlah anak didik di SDN 2 Pohsanten sebanyak 87 murid. Dia berharap kondisi sekolah yang rusak, segera mendapatkan penanganan. Terhadap penanganan gedung rusak dia mengaku sudah pernah sekali kirim proposal, sewaktu masih menjadi Plt Kepala Sekolah) Kepala sekolah sebelumnya juga sudah dua kali kirim proposal ke Pemkab. Terhadap aktivitas murid, tetap dilakukan pengawasan agar tak bermain di gedung rusak. (ara,dha)