KUTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Meparekraf), Sandiaga Uno mengingatkan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk tidak membangun tanggul dalam menyikapi abrasi yang terjadi di pesisir Pantai Kuta.
Katanya, hal itu merupakan permintaan masyarat, demi menjaga daya tarik Pantai Kuta sebagai tempat surfing. Demikian seperti disampaikannya melalui Zoom Meeting, belum lama ini.
Pria yang akrab disapa Mas Menteri tersebut mengatakan, kondisi cuaca ekstrem belakangan ini, telah meningkatkan laju alias mempercepat terjadinya abrasi di pesisir Pantai Kuta. Karenanya maka dipandang perlu melakukan penyelamatan dengan melibatkan semua pihak.
“Kami melihat bahwa cuaca esktrem, gelombang dan angin di Bali ini meningkatkan laju abrasi di kawasan pesisir Pantai Kuta jauh lebih cepat. Oleh karena itu harus dilakukan penyelamatan dengan melibatkan seluruh pentahelix, semua pihak,” ungkapnya.
Penataan yang diwacanakan oleh BWS Bali Penida, diharapkan dapat segera direalisasikan. Termasuk melalui pelibatan masyarakat, demi menyelamatkan Pantai Kuta dari abrasi.
“Masyarakat juga meminta untuk tidak dibangun tanggul pemecah ombak. Ini tentunya agar daya tarik wisatawan, terutama para pecinta surfing,” ucapnya.
Dia mengaku akan mengkomunikasikan hal itu dengan pemerintah daerah setempat, utamanya kaitan dengan penambahan dan penataan kembali pasir yang telah tergerus.
Kemenparekraf sendiri katanya telah menyiapkan langkah jangka pendek, yakni berupa aktivasi tanggap darurat serta upaya pembersihan pantai yang masif.
Sementara langkah jangka menengah, yaitu dukungan program penataan Pantai Kuta, pengelolaan destination management, dan penataan tata ruang kawasan Pantai Kuta.
Seperti diwartakan sebelumnya, penanganan abrasi Pantai Kuta yang dicanangkan BWS Bali Penida, diperkirakan baru bisa terlaksana pada akhir tahun 2023. Hal tersebut berkaitan dengan proses lelang yang katanya cukup memakan waktu.
Di samping penambahan dan penataan pasir, serangkaian program Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II tersebut juga akan dilakukan 4 pekerjaan penambahan breakwater, serta 1 pekerjaan modifikasi breakwater. (adi/jon)