KLUNGKUNG – Cuaca ekstrem dalam beberapa minggu ini berdampak terhadap aktivitas Pusat Pemindangan Ikan Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali.
Pasokan ikan tongkol dari nelayan ke pusat pemindangan ikan (PPI) terbesar di Bali itu terus berkurang sejak awal Desember 2022.
Pasalnya nelayan di Kabupaten Klungkung mengalami paceklik ikan. Mereka jarang melaut karena faktor cuaca ekstrem.
Baca juga : Semangat Kebersamaan, Optimis Ekonomi Bali 2023 Lebih Kuat
Belum lagi faktor maraknya ikan pemangsa, memangsa hasil tangkapan nelayan.
Akibatnya, stok ikan yang dijadikan pindang di PPI Kusamba terus menipis.
“Selama paceklik, kami pakai stok bulan Oktober. Oktober kan sempat banjir ikan,” tandas salah seorang pemindang Kadek Evi, Senin (9/1/2023).
Baca juga : Terkendala Regulasi, Badung Belum Bisa Lanjutkan Program Santunan Kematian
Saat ini stok ikan menurut Evi sudah makin menipis. Puluhan pemindang terpaksa mendatangkan ikan beku dari Benoa, Denpasar.
Salah seorang nelayan, Ketut Subrata juga menyatakan hal serupa.
“Sejak Desember hasil tangkapan memang sepi. Karena faktor cuaca juga. Tapi yang paling parah karena ikan lumba-lumba (pemangsa). Ikan dalam jaring dimangsa, jaring juga robek,” kata Subrata sambil sibuk memperbaiki jaring di pinggir Pantai Segara, Kusamba. (yan)