KLUNGKUNG – Pesatnya perkembangan teknologi menjadikan keberadaan internet sebagai kebutuhan vital dalam dunia pendidikan. Saat ini, koneksi internet memberikan dampak positif untuk sekolah, guru dan siswa.
Pemanfaatan internet untuk sekolah salah satunya untuk mendorong minat belajar siswa di sekolah. Penunjang dalam proses belajar mengajar, serta menunjang semua aktivitas sekolah terutama di era digitalisasi saat ini.
Namun tidak demikian halnya dengan SMP Satu Atap Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida. Sampai saat ini sekolah setempat belum bisa menikmati layanan internet. Guru maupun siswa belum bisa mengembangkan kreativitasnya melalui bantuan teknologi (internet).
Mereka juga belum bisa menjangkau informasi terbaru terutama dihubungkan dengan pendidikan. Pun siswa setempat belum mampu mendapatkan informasi terkait materi pembelajaran secara cepat.
Nihilnya keberadaan koneksi internet di SMP Satu Atap Desa Pejukutan terungkap dari hasil kunjungan Komisi III DPRD Kabupaten Klungkung, Selasa (4/10/2022).
Salah seorang anggota Komisi III, Nengah Mudiana menyampaikan, dari pengakuan kepala sekolah, pihak sekolah sudah berusaha mendekati lima provider agar bisa mendapatkan jaringan internet, tapi kelima provider menyatakan belum bisa buka jaringan ke sekolah tersebut.
“Karena lokasi sekolah cukup jauh dan pada daerah ketinggian. Kita berharap Dinas terkait bisa memfasilitasi pihak sekolah agar bisa mendapatkan jaringan internet guna mendukung proses pembelajaran di sekolah tersebut,” kata Mudiana.
Menurut Mudiana, politisi asal Desa Gelgel,Kecamatan Klungkung ini, internet sangat diperlukan sekolah untuk mendukung proses pembelajaran. Selain itu,internet dapat memudahkan komunikasi sekolah dengan pemerintah daerah maupun instansi lainnya.
“Selama ini guru-guru disana menggunakan kuota HP (handphone) untuk membuat laporan atau mengirim kepentingan administrasi. Beban guru makin berat mereka harus siap dengan kuota internet,” ujar politisi Partai Gerindra ini.
Namun demikian, Mudiana menambahkan ia sangat mengapresiasi upaya kepala sekolah memberikan motivasi kepada para guru. Pemanfaatan lingkungan menjadi kebun sekolah. Beberapa persoalan yang dihadapi SMP Satu Atap Desa Pejukutan yang menampung siswa dari enam SD yang ada di sekitar desa setempat seperti, tidak memiliki lahan parkir, belum bisa mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK), karena terkendala status lahan. (yann)