MANGUPURA– Warganet menyorot bahkan cenderung nyirnyir saat melihat Ketua DPR RI Puan Maharani turun ke sawah menanam bibit padi di Subak Tanah Yeng, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung, Rabu (28/9/2022).
Warganet mempertanyakan mengapa cara tanam bergerak maju, padahal yang umum menurut warganet adalah mundur.
Ternyata sistim tanam maju (tanju) atau yang di Bali lebih dikenal dengan caplak sudah dilaksanakan sejak lama, bahkan lebih dianjurkan oleh Dinas Pertanian setempat.
Baca jua : Ala Ayuning Dewasa 30 September 2022 : Baik Untuk Membuat Keris
Pekaseh Subak Pasekan Desa Sedang, Agus Gede Widita, Kamis (29/9/2022) mengungkapkan sistim caplak sudah diterapkan oleh petani sejak lama, dan lebih dianjurkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung.
“Ya, wajar saja kalau ada yang bertanya kenapa menanam maju. Karena warga yang bukan petani lebih banyak tahunya hanya sistim menanam mundur. Padahal sistim tanam maju sudah dilaksanakan sejak lama, dan lebih menguntungkan petani,”jelas Agus yang menjadi pembawa acara, saat kunjungan Puan ke Desa Sedang.
Mengapa lebih menguntungkan? Agus menyebut caplak pertama lebih mudah diterakpan dari pada tanam mundur, sehinga cocok untuk petani milenial.
Baca juga : Kunjungi Badung, Puan Lepas Tukik dan Tanam Padi
“Tidak semua bisa tanam mundur, tapi kalau caplak semua bisa, karena sudah ada tanda berupa garis yang berbentuk kotak kotak,”imbuhnya.
Berikutnya dengan sistim caplak jarak tanam lebih rapi, beda dengan cara mundur yang jarak tanamnya tidak beraturan. Ada yang rapat ada juga yang longgar.
Jarak tanam dengan sistim caplak menurutnya, 20 x 20 cm tapi ada juga 22 x 22 cm. Jarak tanam lanjut dia, sangat berpengaruh pada produktivitas tanaman.
Baca juga : Polisi Perketat Pengawasan Bandara Ngurah Rai hingga Pelabuhan Tradisional
“Dengan cara tanam caplak produktivitas tanaman bisa naik hingga 10 persen dibandingkan dengan cara tana konvensional (mundur). Makanya sangat dianjurkan oleh pemerintah,”ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana secara terpisah menjelaskan sistim caplak memang sangat dianjurkan untuk petani.
“Sistim caplak salah satu strategi untuj meningkatkan produksi kareba jarak tanam yang diatur dengan tepat, serta memudahkan petani dalam menanam karena mengikuti alur yang sudah dicaplak,” paparnya.
Bahkan sistim caplak ini menurut Wijana, sekarang ini lebih ditingkatkan dengan sistim Jajar Legowo ( Jarwo) yang cara tanamnya juga maju. (lit,yan)