KLUNGKUNG- Direktur rumah sakit merupakan jabatan strategis dalam manajemen rumah sakit. Karena itu dibutuhkan seseorang yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung saat ini sedang mencari sosok direktur, paska ditinggal almarhum oleh pelaksana tugas (Plt) sebelumnya, dr Nyoman Kesuma.
Dua sosok dokter disebut-sebut bersaing ketat bakal melamar menjadi calon direktur, yakni drg IGA Ratna Dwijawati, M.Kes dan dr I Nengah Winata,Sp.B-KBD.
IGA Ratna Dwijawati saat ini menjabat Wakil Direktur Pelayanan dan Keperawatan RSU Klungkung, sekaligus dipercaya sebagai Plt Direktur. Sedangkan dr I Nengah Winata menjabat sebagai penanggung jawab unit bedah sentral.
IGA Ratna Dwijawati, dokter asal Banjar Kaler, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan. Nengah Winata sendiri berasal dari Kecamatan Nusa Penida.
Informasi yang dihimpun di lapangan kedua orang ini berpeluang besar untuk menduduki kursi direktur. Namun, keduanya mesti harus lolos seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP).
Sebagaimana amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS,pengisian JPTP atau setingkat jabatan eselon II dilakukan secara terbuka. Penentuan terakhir ada di tangan bupati, karena punya hak prerogatif memilih satu dari tiga nama yang direkomendasikan oleh Komisi ASN.
Perburuan pejabat direktur RSU Klungkung mendapat perhatian dari salah seorang tokoh masyarakat Klungkung, Dewa Made Widiyasa Nida.
Dewa Nida, sapaan akrab pria asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini mendorong Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam memilih dan menempatkan pejabat agar menggunakan pendekatan profesionalisme seseorang.
Apalagi sudah ada ketentuan yang mengamanatkan dilakukan melalui seleksi terbuka. Tapi yang terpenting adalah jangan sampai seleksi terbuka itu hanya sekedar formalitas, biar tidak rugi melaksanakannya,” kata Dewa Nida kepada wartawan, Minggu (11/9/2022).
Menurut Dewa Nida, meskipun undang-undang memberikan kewenangan kepada bupati untuk memilih satu orang dari tiga nama yang direkomendasikan Komisi ASN, dalam memilih itu bupati diingatkan untuk mengedepankan penilaian profesionalisme.
“Tujuan dari diadakannya lelang jabatan secara terbuka kan untuk mendapatkan pejabat berkualitas, berintegritas dan profesional. Lebih-lebih posisi direktur rumah sakit, berkaitan dengan pelayanan dasar (kesehatan) masyarakat,” tandas Dewa Nida.
Ia berharap, selain melihat profesionalisme seseorang, bagaimana seseorang mampu mengorkestrasi (merangkul) sumber daya yang ada di Rumah Sakit Klungkung, sehingga kualitas pelayanan terus meningkat.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung Komang Susana dikonfirmasi, pihaknya sudah mengusulkan anggaran dalam APBD Perubahan Tahun 2022 ini untuk mendukung kegiatan seleksi terbuka JPTP.
“Kami sudah memasang anggaran di APBD Perubahan 2022, masih menunggu itu. Perkiraan seleksi terbuka dilaksanakan Oktober. Seleksi terbuka bisa diikuti se Provinsi Bali,” kata Komang Susana.
Ia menyampaikan ada tiga jabatan eselon II yang saat ini kosong yakni, kepala Badan Kesbang, Staf Ahli dan direktur RSU Klungkung. (yan)