Masyarakat Bali senantiasa disibukan oleh ragam aktivitas sebagai bagian dari tuntutan masyarakat modern.
Meski demikian, masyarakat Bali masih menerima tradisi dalam kehidupan sosial mereka. Salah satu tradisi yang masih melekat pada orang Bali adalah konsep ala ayuning dewasa atau hari baik- buruk yang berkaitan dengan aktivitas warga. Lebih-lebih pada kegiatan keagamaan.
Berikut Ala Ayuning Dewasa yang berlaku pada Jumat 9 September 2022, dilansir dari laman kalenderbali.org
Baca juga : Ala Ayuning Dewasa 8 September 2022, Tidak Baik Pindah Rumah
Baca juga : Ala Ayuning Dewasa Tanggal 7 September 2022 : Baik Untuk Memulai Suatu Usaha
Ala Ayuning Dewasa, Jumat 9 September 2022
Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
Dina Mandi. Baik untuk upacara penyucian diri, memberikan petuah-petuah, membuat jimat. (Alahing dewasa 2).
Geheng Manyinget. Tidak baik untuk segala pekerjaan yang penting-penting termasuk melakukan yadnya karena banyak ganguan. (Alahing dewasa 2).
Kala Buingrau. Baik untuk menebang kayu, membuat bubu, memuja pitra. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah. (Alahing dewasa 4).
Kala Ingsor. Mengandung sifat/tanda-tanda mengecewakan (Alahing dewasa 3).
Kala Sudukan. Tidak baik untuk memindahkan orang sakit, menunjukkan unsur perombakan. (Alahing dewasa 3).
Panca Prawani. Tidak baik dipakai dewasa ayu. (Alahing dewasa 2).
Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
Prabu Pendah. Tidak baik melakukan upacara pelantikan. (Alahing dewasa 2).
Purwani. Tidak baik dipakai dewasa. (Alahing dewasa 2).
Rangda Tiga. Tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Alahing dewasa 3).
Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
Semut Sedulur. Baik untuk gotong royang, kerja bakti, memulai kampanye, membentuk perkumpulan. Tidak baik mengubur atau membakar mayat. (Alahing dewasa 4).
Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Suka Rahayu, Pratiti: Jati
(yan)