DENPASAR – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menggelar agenda tahunan, Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) tahun 2022.
SKN 2022 terselenggara secara luring dan daring atas kerja sama antara BAPETEN dan Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) – Universitas Udayana (UNUD), Rabu (24/8/2022) di Gedung Pasca Sarjana Unud, Denpasar.
Melalui forum ilmiah nasional yang secara rutin diselenggarakan oleh BAPETEN ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk memperkaya ilmu pengetahuan, pertukaran dan penyebaran informasi, mengakomodasi masukan dari para ilmuwan/pakar dan penggiat teknologi keselamatan nuklir.
Plt. Kepala BAPETEN, Sugeng Sumbarjo mengatakan, penggunaan teknologi nuklir semakin berkembang pesat. Teknologi nuklir semakin banyak digunakan dalam bidang kesehatan, pertanian, dan industri.
Diakui Sugeng, teknologi nuklir dianggap berbahaya bagi masyarakat awam. Karena mendengar kata nuklir dan senyawa radioaktif saja, tentu orang akan langsung berpikir betapa dahsyatnya bahaya tenaga nuklir dalam peperangan.
Namun belakangan, energi nuklir telah dikembangkan sebagai bahan penunjang dalam kehidupan manusia. Salah satunya untuk pemeriksaan medis di rumah sakit.
“Hampir semua masyarakat menggunakan teknologi nuklir, contohnya untuk alat rontgen paru-paru, kemudian alat untuk CT Scan. Saya yakin masyarakat pernah menggunakan itu,” kata Sugeng Sumbarjo, dalam jumpa media, yang didampingi Dahlia Cakrawati Sinaga Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir BAPETEN serta Ni Luh Watiniasih Dekan FMIPA unud.
Makin pesatnya penggunaan teknologi nuklir inilah, membuat BAPETEN juga meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan nuklir. Karena itu, dalam SKN 2022 ini BAPETEN mengangkat tema “Peran Pengawasan Ketenaganukliran dalam Transisi Energi Hijau dan Pengelolaan Limbah Radioaktif”.
BAPETEN tak hanya terus mengembangkan energi nuklir dalam berbagai manfaat. Namun masalah limbah juga menjadi perhatian besar.
Seperti diketahui bersama bahwa limbah radioaktif tidak boleh dibuang sembarangan. Limbah dari penggunaan zat radioaktif harus diolah dengan prosedur tepat dan jangan sampai mencemari lingkungan. BAPETEN juga menjamin, Indonesia sudah mampu mengolah limbah nuklir dengan sangat baik.
Melalui SKN 2022 ini, BAPETEN banyak mendapat sumbangan ide dan gagasan dari peserta seminar maupun para pemakalah mengenai segala hal yang terkait dengan pengawasan ketenaganukliran untuk mewujudkan keselamatan radiasi melalui energi yang bersih dan ramah lingkungan, serta melalui tata kelola limbah radioaktif yang baik dan terintegrasi.
Karena nuklir merupakan salah satu energi baru terbarukan (EBT) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi hijau di dalam negeri. (dha)