BULELENG – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali gelar focus group discussion (FGD) terkait penyusunan buku acuan pola perjalanan wisata deskripsi melalui jalur darat di Bali, ‘travel pattern’ Destinasi Bali Utara.
Selain efektifitas dan efisiensi, pelaksanaan FGD di Desa Sudaji Kecamatan juga diharapkan dapat memotivasi pemerintahan Desa Dinas, Desa Adat dan Desa Wisata Sudaji dalam mengikuti penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
“Kita gelar FGD disini juga karena tahun 2019 Desa Sudaji ditetapkan sebagai Desa Wisata terbaik Provinsi Bali dan tahun ini mengikuti penilaian ADWI tahun 2022 yang dilaksanakan Kemenparekraf Republik Indonesia,” ungkap Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Ida Bagus Adi Laksana usai membuka FGD di Podium Lapangan Desa Sudaji, Rabu (27/7/2022).
Adi Laksana didampingi Perbekel Desa Sudaji, Made Agus Fajar Kurniawan menandaskan melalui FGD yang melibatkan berbagai unsur terkait seperti Dispar Buleleng.
Akademisi Universitas Udayana, DPD Asita Bali, DPC Asita Buleleng, PHRI Kabupaten Buleleng serta praktisi pariwisata, penyusunan ‘travel pattern’ Destinasi Pariwisata Bali Utara akan semakin lengkap dan komprehensif.
“Dari kegiatan FGD kita akan membuat buku acuan perjalanan Destinasi Pariwisata Bali, yang memuat seluruh destinasi pariwisata di Bali termasuk juga Buleleng yang memiliki 86 daerah tujuan wisata (DTW), agar bisa diketahui secara luas serta merata, untuk dikunjungi wisatawan sesuai harapan bapak Gubernur Bali,” jelasnya.
Selain buku, ‘travel Pattern’ Destinasi Pariwisata Bali juga dibuat dengan IT sehingga bisa diketahui dan diakses wisatawan mancanegara.
Senada dengan Kabid Destinasi Pariwisata Dispar Provinsi Bali, Made Agus Fajar Kurniawan mengapresiasi kegiatan FGD yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali di Desa Sudaji sebagai wujud perhatian sekaligus motivasi bagi Desa Wisata Sudaji.
“Kegiatan FGD yang melibatkan DPD Asita Bali, Asita Buleleng serta PHRI Kabupaten Buleleng ini sangat bermanfaat bagi kami, Desa Dinas dan Desa Adat serta Desa Wisata Sudaji yang bernaung di bawah BUMDes,” ujarnya.
Dengan adanya FGD, banyak usul saran yang diperoleh sebagai masukan dan dukungan bagi Desa Wisata Sudaji dalam menghadapi penilaian ADWI Tahun 2022.
“Kita mengapresiasi FGD yang dilaksanakan Dispar Bali sebagai support system, dukungan secara kelembagaan bagi Desa Wisata Sudaji dalam penilaian ADWI Tahun 2022,” pungkasnya. (kar,dha)