BANGLI – Akhirnya, Alun-alun Kota Bangli dibuka untuk umum. Pembukaan ditandai dengan peresmian yang dilakukan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Rabu (12/1/2022) malam.
Gubernur Bali Wayan Koster bersama rombongan tiba di Alun-alun Bangli sekitar pukul 19.15 wita. Saat itu, Gubernur bersama Bupati Sedana Arta langsung melakukan penandatangan prasasti peresmian Alun-alun yang kini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Bangli.
Selanjutnya, keduanya juga turut melakukan penandatanganan kesepakatan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan Alun-alun Bangli. Setelah itu, dilanjutkan dengan meninjau berbagai fasilitas yang ada di Alun-alun Bangli.
Gubernur Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas suksesnya pembangunan Alun-alun Kota Bangli. Gubernur juga mengaku komit mendukung sejumlah program pembangunan yang saat ini dirancang Pemkab Bangli.
“Saya bangga dengan Pak Bupati, belum setahun jadi Bupati tapi sudah bisa melakukan perubahan yang sangat cepat dalam memajukan pembangunan di Kabupaten Bangli,” ungkapnya.
Kata Gubernur, apa yang menjadi visi misi Bupati telah mulai bisa diwujudkan menuju Bangli Era Baru. “Saya bangga lapangan ini dapat ditata dengan baik dengan penataan mutifungsi sehingga ini bisa menjadi ikon Bangli dan perubahan mulai dapat dirasakan masyarakat,” ujar Gubernur Koster.
Bupati Bangli Sedana Arta, kata Gubernur, merupakan seorang pemimpin yang berani dan pekerja keras. “Ini contoh kepemimpinan yang baik untuk membangun Bali. Belum satu tahun sudah banyak gebrakan pembangunan yang dilakukan. Ini harus ditingkatkan kedepannya,” kata Gubernur.
Untuk itu, Gubernur juga mengaku akan mendukung program pembangunan Bangli selanjutnya. Tahun 2022 Gubernur akan menggelotorkan anggaran BKK sebesar Rp50 miliar.
“Maunya kita beri lebih namun karena kondisi masih pandemi, maka hanya mampu Rp50 miliar. Saya harap Pak Bupati bersabar dulu, namun demikian kita tetap fasilitasi ke depannya,” ujar dia.
“Bangli tidak bisa dibangun sembarangan, karena Bangli punya karakteristik spesifik. Di Bangli terdapat desa-desa kuno yang sangat kuat, untuk kita bangun menjadi kebanggan Bali,” papar Gubernur.
Selain itu, Gubernur mengaku terkesan dengan tari dan lagu Pucuk Bang yang jadi maskot Bangli. Karena itu, diminta Bupati segera mengurus hak ciptanya. “Bangli harus bisa menjadi kebanggan Bali. Maka tata kelolanya harus baik tidak boleh sembarangan,” ujarnya lagi.
Sementara Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta pada kesempatan itu mengatakan sebelum peresmian Alun-alun Kota Bangli diawali dengan pelaksanaan pecaruan Manca Kelud, Pengersiganaan, Pemelaspas Palinggih dan Alun-Alun serta Mepedagingan yang dipuput oleh dua orang sulinggih. Saat itu, dipentaskan Tari Rejang Renteng secara masal yang diikuti seluruh ASN perempuan Pemkab Bangli.
“Sebelum peresmian kita lakukan upacara guna melakukan pembersihan secara niskala,” katanya.
Terkait acara peresmian, jelas Bupati asal Desa Sulahan ini, pihaknya menyebarkan 750 undangan kepada seluruh tokoh masyarakat Bangli. Selain mengundang seluruh Perbekel, Bendesa dan seluruh komunitas se-Bangli, dalam peresmian Alun-alun Bangli juga mengundang Bupati Gianyar, Made Agus Mahayastra dan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta.
Sementara disinggung acara hiburan, kata dia, pasca opening dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang telah dijadwalkan akan dilaksanakan sampai hari Minggu (16/1/2021) mendatang. Diantaranya, kegiatan kuliner, food court dan masyarakat kita juga semakin punya ruang hijau terbuka di kota untuk tempat rekreasi.
Pada kesempatan itu, Bupati juga mengimbau kepada masyarakat yang hadir untuk selalu menerapkan prokes.
“Penerapan prokes itulah satu-satunya cara mencegah penularan Covid-19, sehingga kita tidak perlu panik lagi. Terlebih kita sudah dua tahun melewati pandemi. Walaupun isu-isu virus omicron masih ada, jangan panik. Tetap gunakan prokes,” tegasnya. (dus,dha)