BULELENG – Upaya menggerakkan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19 terus dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian terkait.
Selain pemenuhan sarana prasarana serta aksesibilitas, pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga mengembangkan Desa Wisata Bahari di Desa Kalibukbuk Kecamatan Buleleng.
“Pengembangan Desa Wisata Bahari, Desa Wisata Kalibubuk yang berada pada sentra Kawasan Pariwisata Pantai Lovina ini diharapkan dapat menambah objek wisata selain dholphin bagi wisatawan,” ungkap Direktur Jasa Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Miftahul Huda, Kamis (18/11/2021) usai penyerahan alat selam dan pembangunan Landmark serta Coral Garden kepada Pengelola Desa Wisata (Dewi) Lovina Desa Kalibukbuk di Kawasan Pariwisata Pantai Lovina.
Miftahul Huda, didampingi Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Kabupaten Buleleng Made Putra Ariana dan Prebekel Desa Kalibukbuk Ketut Suka menandaskan, bantuan berupa Alat Selam dan Pembangunan Landmark serta Coral Garden senilai Rp300 juta lebih merupakan program pemerintah dalam pengembangan Desa Wisata Bahari di seluruh Indonesia.
“Pembangunan Landmark dan Coral Garden dengan tema ‘Jalapati Dewa Baruna’ sepanjang 12 meter di Desa Wisata Bahari Kalibukbuk ini kami harapkan dapat menjadi destinasi, objek wisata baru di Kawasan Pariwisata Pantai Lovina. Dengan adanya objek wisata bahari dalam bentuk trumbu karang yang eksotis, dengan luas 54 hektar ini, wisatawan diharapkan bisa menikmati objek wisata lebih banyak dan lebih lama melakukan kunjungannya di Lovina,” terangnya.
Senada dengan Miftahul, Wabup Buleleng Nyoman Sutjidra didampingi Perbekel Desa Kalibukbuk Ketut Suka mengapresiasi bantuan dari KKP Republik Indonesia sebagai bentun perhatian pemeritah pusat terhadap Buleleng.
“Perhatian pemerintah pusat ini tentu kita harus apresiasi dengan menjaga serta memanfaatkan bantuan yang di berikan dengan baik, sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Wabup Sutjidra mengajak dan mengimbau Aparat Desa Dinas dan Adat, serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bahari Kalibukbuk dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar mengelola Desa Wisata Bahari ini dengan baik dan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan.
“Penerapan protokol kesehatan ini sangatlah penting mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir,” tukasnya.
Sementara Perbekel Desa Kalibukbuk Ketut Suka, mengapresiasi bantuan serta arahan yang disampaikan KKP dan Wabup Buleleng Nyoman Sutjidra sebagai dukungan dan motivasi bagi warga Desa Kalibukbuk untuk menggerakkan sektor pariwisata.
“Sesuai arahan dari KKP Republik Indonesia dan bapak Wakil Bupati, kami akan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk membuat peraturan tentang tata kelola kawasan dengan melibatkan Desa Adat Kalibukbuk dan Celukbuluh serta desa-desa penyangga Kawasan Pariwisata Lovina,” ungkapnya.
Prebekel Suka menegaskan pembuatan tata kelola kawasan, sangat penting dan mendesak dilakukan untuk dapat digunakan sebagai dasar, payung hukum dalam pengelolaan, pemanfaatan serta penyelamatan kawasan Pariwisata Lovina sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. (kar,dha)