BANGLI—Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyakat, berbagai upaya dilakukan Pemkab Bangli. Salah satunya, adalah membangun RSUD Bangli dengan anggaran Rp 75 miliar, yang mana prosesnya segera masuk pelelangan di ULP.
Bangli juga bakal menyetop merujuk pasien ke luar daerah.Demikian dipaparkan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta saat membuka optimalisasi pelayanan kesehatan rujukan yang digelar di RSU Bangli, Kamis (28/10/2021).
“Yang dirujuk hanya pasien yang tidak bisa tertangani di Bangli. Kalau yang masih bisa kita upayakan tertangani di Bangli,”ujar Sedana Arta.
Tindak lanjutnya, kata dia, mulai Senin lalu (25/10/2021) pihaknya telah menyurati pihak BPJS, agar memblokir atau menyetop terkait dengan rujukan pasien ke luar daerah.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk optimalisasi pelayanan masyarakat. Dia juga mengaku telah mengetahui secara detail, bukan saja orangnya, namun juga angka klaim yang mestinya terbayar ke Bangli, rawat inap dan rawat jalan berapa miliar sudah dipegang datanya.
“Siapa saja yang rutin merujuk pasien ke luar daerah sudah kita ketahui secara jelas. Bahan penyakit-penyakitnya semestinya masih bisa ditangani FKTP utama,”katanya.
Karena itu, Bupati Sedana Arta dalam forum itu mengajak semua pihak khususnya insan kesehatan untuk kembali ke jati diri, dimana diangkat menajdi ASN di Bangli agar mau mengabdi untuk Kabupaten Bangli.
“Pengabdian ini harus dibuktikan dalam bentuk nyata dalam keberpihakan untuk Kabupaten Bangli,”pintanya.
Lebih lanjut beber Bupati asal Desa Sulahan ini, Pemkab Bangli hampir 95 persen lebih ikut program UHC. Sementara Kabupaten lain ada yang tidak ikut program UHC, yang tidak ikut UHC tentu APBD sedikit untuk membiyai BPJS.
Namun, justru klaimnya lebih banyak dapat dari Bangli.
“Kenapa demikian, karena lolos dari Bangli. Jadi kita tidak perlu argumentasi, mari kita berbenah semua, khsusnya kesiapan RSUD dalam menerima pasien-pasien yang tidak lagi dirujuk ke luar,”katanya.
Kata dia lagi, dirinya paska mutasi di RSUD Bangli terus mendorong wadir dan direktur untuk mendatangkan dokter-dokter sepesialis yang bisa mendukung RSUD Bangli agar lebih lengkap, baik SDM dan peralatan.
“Kita juga meminta pihak RSUD Bangli untuk mendatangkan dokter ahli kanker termahal . Kita saat ini jangan lagi berpikir daerah ini seolah-olah miskin, dengan APBD 1,2 trliun bisa lakukan apa saja dengan prioritas yang telah kita sepakati bersama,”demikian Sedana Arta. (dus)