KLUNGKUNG- Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jateng terkenal sebagai sentra kerajinan gitar. Kreativitas warga Ngrombo ini menghantarkan Desa Ngrombo tampil sebagai desa wisata kreatif terbaik tingkat nasional tahun 2021.
Pemkab Klungkung tertarik mengembangkan desa wisata kreatif dan desa wisata budaya. Bahkan desa wisata dengan katagori alam, hampir sebagian besar desa-desa yang ada di Kabupaten Klungkung memiliki panorama alam yang menakjubkan. Dengan bentangan alam berupa hamparan sawah, barisan bukit serta laut dengan panorama alam bawah lautnya.
Contohnya desa-desa yang ada di Kecamatan Nusa Penida. Menggeliatnya desa wisata diyakini akan berimbas pada
pemberdayaan masyarakat.
Dilihat dari potensi, Kabupaten Klungkung tidak kalah jauh. Kabupaten Klungkung punya Desa Wisata Tihingan yang menjadi sentra pengerajin gong di Bali. Budaga sebagai sentra kerajinan genta dan bola mimpi. Bola mimpi terbuat dari tembaga ini, dipakai untuk terapi bagi penekun yoga.
Ada Desa Kamasan sebagai pusat pembuatan lukisan wayang khas Desa Kamasan. Juga sebagai pusat kerajinan blongsong peluru. Desa Gelgel dan Desa Sampalan sebagai sentra pengerajin kain endek. Nusa Penida sebagai pusat pembuatan kain rangrang dan kain cepuk.
Jika di Desa Ngrombo lima puluh persen warganya berprofesi sebagai pengerajin gitar dengan merangkul sekitar 600 tenaga kerja, hal serupa juga terlihat di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan. Hampir 70 persen warga Tihingan bergelut sebagai pengerajin gong. Demikian pula desa wisata lainnya semisal Desa Lembongan, Jungutbatu, hampir 90 persen warganya bergerak di sektor pariwisata.
“Seperti disampaikan pihak Desa Ngrombo, pemberdayaan masyarakatnya cukup bagus. Anak muda disini (Ngrombo) sudah mampu membiayai diri sendiri, tidak lagi bergantung dengan orang tua. Warga juga sudah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dari kerajinan gitar. Ini (pemberdayaan) yang kita adopsi, bisa kita kembangkan lebih. Sebab Kabupaten Klungkung juga punya potensi,” tandas Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta yang memimpin rombongan study komparatif ke Desa Ngrombo, Jumat 22 Oktober 2021.
Menurut Wabup Made Kasta, pemerintah daerah selaku regulator, fasilitator dan katalisator mendorong pihak desa sebagai eksekutor sesuai potensi masing-masing.
“Tugas pemerintah daerah mengambil tindakan dan kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” demikian Wabup Made Kasta.
Kepala Desa Ngrombo Sri Partini menyatakan, dari 212 pengerajin saat ini menampung 600 tenaga kerja. Bahkan pengerajin tidak saja didominasi kaum pria, perempuan di Desa Ngrombo juga punya peran.
“Bapak bisa lihat, ibu-ibu sambil menggendong bayi sudah biasa membawa 1 lusin gitar, siap dipasarkan. Di sentra-sentra pembuatan gitar, para ibu-ibu ada yang sebagai tukang amplas,” ungkap Sri Partini. (yan)