BANGLI – Penanganan pasca gempa bumi terus dilakukan Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi terkait di Kabupaten Bangli. Salah satunya penanganan rumah korban di Banjar Cemara Landung, Desa Terunyan, Kintamani.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum masih melakukan kajian kebutuhan lapangan terkait penanganan rumah-rumah warga yang terdampak gempa. “Kebutuhannya apa dan penanganan seperti apa di rumah korban masih dilakukan asesmen supaya semuanya sinkron,”ujarnya, Kamis 21 Oktober 2021.
Sementara itu, penanganan yang dilakukan tim gabungan selama beberapa hari berjalan baik. Material yang sebelumnya menutup jalan penghubung Desa Buahan dengan Desa Terunyan sudah dibersihkan. “Meski telah bersih akses jalan masih ditutup karena kerap terjadi longsor susulan di wilayah Desa Buahan dengan Desa Abang Batudinding,”ujarnya, Kamis 21 Oktober 2021.
Ditanya kerugian akibat gempa magnitudo 4,8 mengguncang Bangli dan Karangasem pada Sabtu 16 Oktober 2021 itu, Agus Sutapa menyebutkan sesuai hasil pendataan di lapangan, estimasi kerugian naik dari Rp 5 miliar menjadi Rp 7 miliar lebih. “Kita masih terus update data kerugian dan korban bencana gempa tersebut,”tegasnya.
Distribusi bantuan sampai saat ini terus berdatangan dari masyarakat, maupun pihak terkait. “Bantuan telah didistribusikan ke masyarakat oleh tim dan para relawan,”ujarnya. (dus)