KARANGASEM- Pemkab Karangasem, kini tengah merancang konsep rekontruksi bangunan rumah yang aman dan ideal bagi warga Desa Ban, menyusul setiap ada gempa, kondisi rumah warga disana selalu mengalami kerusakan sangat parah.
Bukan sekadar merancang kontruksi pemukiman warga Desa Ban, bahkan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga tengah melakukan survei agar rumah penduduk yang mengalami rusak parah secepatnya mendapatkan bantuan rehab melalui Dana Siap Pakai (DSP).
“Kita berharap bantuan bantuan rehab rumah warga yang terdampak bisa menggunakan konsep semi permanen berbahan gedeg. Paling tidak jiwa selamat dan menghindari korban jiwa. Semoga tidak ada gempa susulan,” kata Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta, Kamis 21 Oktober 2021.
Dijelaskan, pemukiman di Desa Ban, sudah tiga kali porak poranda karena digoncang gempa. Melihat data yang dimiliki, pihaknya mendorong rehab rumah warga terdampak nanti dipadukan bahan permanen dengan kayu atau bambu (gedeg).
Dorongan itu disampaikan, mengingat dalam kurun tiga kali gempa berkekuatan besar, rumah warga di Desa Ban selalu menjadi dampak paling serius.
“BNPB dan BPBD sudah melakukan survey sejak beberapa hari lalu, rumah warga yang rusak sudah dicek yang nantinya diusulkan mendapat rehab melalui dana siap pakai,” ungkpanya.
Relokasi warga dari pemukimannya sekarang, diakui Sedana Merta sangat tidak mungkin, Mengingat lahan yang dihuni merupakan lahan satu-satunya dan rata-rata memiliki garapan tanah untuk bercocok tanam.
“Sangat tidak mungkin kita melakukan itu. Warga sudah tinggal disana secara turun temurun. Sumber penghidupan mereka juga ada di lahan yang ditempati sekarang. Alternatifnya, ya harus dibangun rumah semi permanen,” terangnya.
Sementara itu, bantuan sembako dan kebutuhan warga Desa Ban, Kubu dan Pempatan, Rendang, kata Sedana Merta masih aman hingga dua pekan ke depan. Bahkan, bantuan berupa logistik terus berdatangan dari para relawan.
Saat ini, lanjut Sedana Merta warga di Desa Ban mengalami krisis air bersih. Gempa berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang wilayah tersebut, membuat sejumlah saluran pipa putus akibat terjangan material longsor. Bukan itu saja 175 cubang penampungan air minum milik warga rusak berat.
“Kami berharap relawan bisa menyalurkan bantuan tendon air untuk masyarakat Ban, mengingat saluran pipa banyak yang terputus dan cubang komunal milik warga banyak yang rusak,” tandasnya. (wat)