BANGLI – Sebagai salah satu produsen ikan nila terbesar di Bali, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli menerapkan budidaya ikan dengan sistem mina padi.
“Budidaya ikan dengan sistem mina padi ini sebagai upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan produksi lahan. Selain menghasilkan padi, petani bisa memproduksi ikan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. “Jadi, dalam satu hamparan lahan pertanian, petani bisa mendapatkan dua penghasilan,” ungkap Kadis PKP Bangli, I Wayan Sarma, Minggu 12 September 2021.
Budidaya mina padi menyasar kelompok di Subak Babakan, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli, dan Kelompok Winangun Sari di Desa Demulih, Kecamatan Susut yang mendapatkan bantuan benih ikan nila serta pakan . “Mina padi merupakan teknik budidaya yang dilakukan dengan menggabungkan penanaman padi dan pemeliharaan ikan dalam satu lahan. Bibit ikan ditebar ketika umur padi baru seminggu dan panen ikan dua minggu sebelum panen padi. Kotoran ikan akan mampu meningkatkan kesuburan tanaman padi,”jelasnya.
Satu kelompok penerima manfaat mendapatkan bantuan 20.000 ekor bibit ikan berukuran 5-7 cm dan 1,7 ton pakan. Anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK ) Bidang Perikanan 2021 yang merupakan dana mandatori. “Bibit yang ditebar bersumber dari BBI. Harapan kami pola ini bisa berjalan secara berkesinambungan karena berdampak positif bagi petani, ”harapnya.(dus)