GIANYAR – Perpanjangan penerapan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021 mengetuk hati wartawan yang tergabung di Komunitas Jurnalis Gianyar (KJG).
Para “kuli tinta” di Bumi Seni itupun mengumpulkan donasi kemudian dibelikan sembako untuk diberikan kepada masyarakat yang jujur memang membutuhkan bantuan. Tahap I, terkumpul 100 paket sembako berisi 1 kilogram beras, 1 gelas minyak goreng, serta sebungkus mie instan. “Ini paket sembako harian, jadi kemasannya cukup minimal dengan harapan agar banyak yang bisa terbantu di masa PPKM Darurat ini,” kata inisiator aksi sosial, Nyoman Astana alias koming, Rabu 21 Juli 2021.
Ia menyebut uang yang terkumpul dari puluhan donatur Rp 5 juta. Tidak ketinggalan, Bupati Gianyar Made Mahayastra juga ikut menyumbang. “Nilai sumbangan dari para donatur bervariasi, ada Rp 50 ribu sampai Rp 1,5 juta,”ungkap Koming.
Penyaluran bantuan dilakukan secara random di jalanan. “Semua masyarakat sekarang ini terdampak cuma levelnya berbeda-beda, termasuk kami di kalangan jurnalis. Namun, kami masih bisa ikut serta berjuang menghadapi pandemi ini dengan menyajikan pemberitaan yang berimbang dan membantu warga melalui pemberian paket sembako,” ujarnya.
Sementara, Bupati Gianyar Made Mahayatsra mengapresiasi aksi sosial dilakukan KJG. Langkah nyata komunitas membantu masyarakat setidaknya mengingatkannya bersama jajaran secara pribadi ikut berbagi kepada sesama. “Ini mengingatkan saya sebagai bupati untuk selalu berbagi. Kapan lagi kita bisa berbagi kalau tidak semasih diberikan kesempatan dan kesehatan. Nanti, ini akan saya jadikan contoh kepada kepala OPD untuk menyisihkan gajinya. Masa disalip wartawan yang notabenenya pendapatan jauh di bawah dari kepala OPD,” kata Mahayastra.
Salah seorang penerima sembako, Kadek Nita (38) menyampaikan terima kasih kepada KJG. Perempuan asal Bitera ini menceritakan pendapatannya dari berjualan jajan keliling selama pandemi menurun drastis. Bahkan, diperperah lagi dengan penerapan PPKM Darurat. Selama ini, sebagaian besar pelanggannya dari pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar. “Saya terpaksa menurunkan produksi karena situasi seperti ini,”tuturnya. (jay)