KARANGASEM—Gelombang pasang (Gelompas) di perairan timur Bali, Kamis 24 Juni 2021, menerjang puluhan pondok nelayan Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis.
Ombak setinggi 2,5 meter itu juga berimbas pada operasional Dermaga II Pelabuhan Padangbai.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), I Nyoman Agus Sugiarta, ditemui di kantornya, mengatakan, tingginya gelombang pantai di perairan timur Bali (Selat Lombok) menyebabkan anomali arus laut yang terjadi sejak sepekan terakhir.
Kondisi itu membuat operasional Dermaga II Padangbai dilakukan dengan sistem buka tutup.
“Saat ini operasional Dermaga dua kita lakukan buka tutup. Saat gelombang pasang seperti sekarang proses bongkar muat sangat susah dan berbahaya. Posisinya yang berhadapan langsung dengan laut sangat beresiko untuk penumpang,” ucap Agus Sugiarta.
Sejak gelompas menerjang perairan Timur Bali, BPTD Padangbai hanya mengoperasikan Dermaga I untuk melayani arus penyeberangan Padangbai-Lembar dan bongkar muat barang.
Kendati mengoperasikan satu dermaga, Agus Sugiarta mengatakan tidak begitu krodit, karena sejak tol laut Ketapang-Lembar dibuka, arus penyeberangan ke Lombok melalui pelabuhan menunjukkan penurunan aktivitas.
“Penyerbarangan Padabai-Lembar masih lancar, tidak sepadat sebelumnya. Penumpang dan kendaraaan yang akan nyeberang masih bisa kita hitung dengan jari,” jelasnya.
Gelompas juga terjadi di labuhan Amuk (Pelabuhan Tanah Ampo), Manggis, menghanyutkan puluhan pondok nelayan dan membuat pondasi rumah milik tiga warga di pesisir Tanah Ampo jebol.
“Ombaknya sejak kemarin pagi sudah tinggi, terus siang sekitar jam 12.00 Wita hilang lagi. Tapi hari ini yang paling keras,” ucap I Wayan Darma.
Gelombang pasang yang menerjang peisir Tanah Ampo, membuat membuat tiga pondasi rumah warga setenpat ambrol. Tiga warga yang rumahnya dihantam gelompas itu, yakni, I Nengah Selamet (38), I Nengah Kariasa (46) dan I Made Darmayasa.
Tiga warga itu harus mengungsi ke rumah keluarga masing-masing yang berada di desa.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa, mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesment terhadap dampak gelompas yang menerjang warga di pesisir pantai Tanah Ampo itu.
“Demi kemananan, warga yang tinggal di dekat pantai kita minta untuk sementara mengungsi ke rumah tetangga atau keluarga terdekat,” pungkas Arimbawa. (wat)