BANGLI – Menyikapi adanya aspirasi mengenai usulan pergantian nama ibu kota Kabupaten Bangli, PHDI Bangli melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat, Majelis Desa Adat (MDA) dan Dane Jro Gede Batur Mekalihan pada Minggu 2 Mei 2021.
Ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra kepada wartawan menyampaikan, pada pertemuan ada enam usulan nama ibu kota Bangli, yaitu Ranu Pura, Wijaya Nagari, Raktakara Pura, Nahamerta Pura, Singhamandawa dan Cintamani. “Kami di PHDI tugasnya hanya menampung aspirasi dan masukan dari para tokoh dan akan disampaikan ke Bupati Bangli,” kata I Nyoman Sukra.
Urgensi pembahasan usulan nama itu, kata Sukra, berdasarkan aspirasi masyarakat dan sudah disampaikan ke Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. “Sebelumnya, Puri Agung Bangli juga mengusulkan tiga nama ibu kota Bangli, yakni Arumpura, Prameswara Pura dan Sukha Pura,”ungkapnya.
Usulan tiga nama itu disampaikan kepada Bupati Bangli di Pura Kehen. “Atas dasar menampung aspirasi dan menghindari adanya pertanyaan berlebihan dari masyarakat, PHDI bersama majelis mempunyai inisiatif melakukan pembahasan usulan nama ibu kota Bangli,”tegasnya.
Semua nama yang diusulkan itu mempunyai sumber data, prasasti, serta dasar sastra termasuk purana. Sumber yang dipakai acuan adalah Purana Pura Dalem Balingkang, Purana Kehen, Purana Bali Dwipa, Pustaka Bali, Babad Puri Agung Bangli, Purana Batu dan sebagainya. “Usulan nama yang mana akan diputuskan menjadi nama ibu kota Bangli tentunya Bupati Bangli akan melakukan kajian lebih lanjut,”tandasnya. (dus)