KARANGASEM – Sejumlah petani arak tradisional di Desa Adat Kebung Sidemen mengadu ke Disperindag Karangasem. Mereka mengeluhkan persaingan harga dengan arak gula.
Bendesa Adat Kebung I Ketut Wika mengaku sampai saat ini keluhan yang disampaikan sejumlah petani arak belum ada solusi dari pemerintah. “Sampai saat ini belum ada solusi dari pihak terkait,” ujarnya, Selasa 30 Maret 2021.
Mereka mengeluhkan harga arak gula dijual lebih murah sehingga arak tradisional tidak laku. Kondisi itu membuat banyak petani arak tradisional memilih menghentikan produksi. “Kami berharap pemerintah mencarikan solusi demi kelangsungan arak tradisional yang diproduksi secara turun temurun,”harapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karangasem I Wayan Sutrisna mengatakan, pihaknya sejauh ini masih menyusun juknis pelaksanaan di provinsi dan kabupaten yang nantinya mendasari sebagai acuan untuk menindaklanjuti keluhan petani arak tradisional. “Pemerintah fokus dulu pada produksi arak yang khas dibuat secara turun temurun sesuai Pergup 1 tahun 2020,” ujarnya. (ami)