
DENPASAR – Akibat kondisi anggaran dan kuota yang diberikan KONI kabupaten/kota seluruh Bali kepada Pengkab POBSI Bali terbatas, akhirnya untuk aturan pembagian divisi dengan jumlah atlet biliar untuk di Porprov Bali 2025 ditunda lebih dulu dan akan diberlakukan pada Porprov Bali 2027 mendatang.
Sebelumnya diputuskan pada Rapat Kerja Provinsi diputuskan aturan pembagian divisi dan jumlah atlet yang boleh turun diberlakukan untuk Porprov Bali 2025.
Namun setelah itu beberapa Pengkab POBSI di bali keberatan karena terkait anggaran dan kuota atlet biliar yang diberikan KONI kabupaten masing-masing terbatas, akhirnya aturan itu ditunda pemberlakuannya pada Porprov Bali 2027 mendatang.
“Kami mengakomodir keberangkatan beberapa Pengkab POBSI di Bali itu dan karena dasar keberatan mereka masuk akal akhirnya kami tunda dulu penerapan aturan pembagian divisi di Porprov Bali 2025 untuk diberlakukan di Porprov Bali 2027 mendatang. Kami kembalikan lagi ke aturan seperti Porprov Bali 2022,” kata Sekretaris Umum (sekum) Pengprov POBSI Bali, Welly Soedarno di Denpasar, Rabu (5/3/2025).
Semua itu lanjutnya, bakal dismpaikan pada Rapat Koordinasi Provinsi (Rakorprov) Pengprov POBSI Bali pada 8 Maret 2025 di Ruang Rapat KONI Bali, dengan mengundang seluruh Pengkab/Pengkot POBSI seluruh Bali.
“Pada Rakorprov nanti juga akan kami ambil keputusan bersama soal venue Porprov Bali 2025 cabang olahraga (cabor) biliar. Dengan demikian semuanya kan tuntas soal aturan dan tempat Porprov Bali 2025,” terang Welly Soedarno yang juga mantan pelatih kepala tim biliar PON Bali itu.
Dilain pihak, Ketua Umum Pengprov POBSI Bali, dr. Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa menambahkan jika semua sudah tuntas, dirinya berharap Pengkab/Pengkot POBSI seluruh Bali sudah mulai konsentrasi mempersiapkan diri dengan matang.
“Harapan kami semuanya berjalan dengan lancar dan bisa berjalan sesuai Porprov-Porprov Bali sebelumnya. Tidak ada persoalan yang muncul dan semuanya bisa menerima bersama-sama keputusan Rakorprov POBSI Bali dan mulai fokus menyiapkan diri,” demikian dokter wanita spesialis perawatan kulit dan kelamin itu. (ari/jon)