
Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra menerima kunjungan mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti di TOSS Gema Santi
KLUNGKUNG – Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, menerima kunjungan mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta Barat di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Gema Santi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Selasa (25/2/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti.
Pada kesempatan itu Wabup Tjok Surya mengajak mahasiswanya untuk ikut serta dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ia menekankan bahwa mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan harus mampu menciptakan inovasi untuk menyelesaikan permasalahan sampah.
“Mahasiswa adalah generasi penerus yang diharapkan mampu menciptakan inovasi dalam pengelolaan sampah. Hal-hal positif yang ada di TOSS Gema Santi bisa dijadikan referensi, sementara yang masih kurang bisa disempurnakan ke depannya,” ujar Tjok Surya.
Ia juga menyampaikan bahwa pengelolaan sampah merupakan isu global dan nasional yang masih menjadi tantangan. Sejak tahun 2019, Kabupaten Klungkung terus berupaya menangani persoalan ini melalui berbagai strategi, baik dari sumber maupun di hilir. Salah satu langkah yang diterapkan adalah Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.
Implementasinya meliputi pengelolaan sampah desa melalui sistem TPS3R, sementara sampah dari enam kelurahan, kawasan pertokoan, perumahan, sekolah, serta fasilitas pemerintah yang dikelola di TOSS Gema Santi.
TOSS Gema Santi sendiri mampu mengolah rata-rata 34 ton sampah per hari, bahkan meningkat hingga 60% saat hari raya. Sampah dikumpulkan sesuai jenisnya. Gedung A untuk sampah residu, Gedung B untuk sampah organik, dan Gedung C untuk sampah anorganik. Dari pengolahan tersebut, dihasilkan produk berupa pupuk kompos (337 ton/tahun), bahan bakar alternatif Solid Recovered Fuel (SRF) (134,5 ton/tahun), serta bahan anorganik daur ulang (974,2 ton/tahun).
Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Trisakti, Astari Minarti, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memberikan wawasan langsung kepada mahasiswa tentang pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
“Kami membawa 24 mahasiswa untuk belajar langsung proses pengolahan sampah di Toss Center. Harapannya, wawasan yang didapat bisa diterapkan di perguruan tinggi dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan solusi pengelolaan sampah ke depan,” ujar Astari Minarti.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kolaborasi antara sejarawan dan pemerintah daerah dapat terus berkembang untuk menciptakan inovasi serta solusi nyata dalam menangani permasalahan sampah di Indonesia. (yaan)