
BADUNG – Ratusan perusahaan dengan Penanam Modal Asing (PMA) di Pulau Dewata diperiksa melalui Operasi Gabungan Wira Waspada. Hal tersebut kemudian berujung pula pada pendeportasian terhadap sejumlah Warga Negara Asing (WNA).
Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Saffar Muhammad Godam menjelaskan bahwa Operasi Wira Waspada di Bali dilaksanakan atas sinergi Imigrasi dengan Kepolisian serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Tim gabungan menjaring para WNA dengan penjamin perusahaan yang menjadi target operasi karena telah dicabut Nomor Induk Berusaha (NIB)-nya oleh BKPM pada 1 November 2024. Adapun alasan dilakukannya pencabutan adalah karena mereka tidak dapat memenuhi komitmen nilai investasi sebesar Rp10 miliar ke atas.
Operasi tahap pertama, sambung dia, digelar selama 4 hari, yakni dari tanggal 14 hingga 17 Januari 2025 lalu. Pemeriksaan dilakukan terhadap 267 perusahaan PMA yang telah dicabut NIB-nya. Hasilnya, diketahui ada 74 PMA di Bali yang masih aktif sebagai penjamin 126 orang WNA. “126 WNA ini terindikasi melakukan penyalahgunaan izin keimigrasian,” sebutnya.
Sebagai tindak lanjut, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi telah melakukan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) berupa pendeportasian dan penangkalan terhadap 15 WNA di antaranya. Sedangkan 111 WNA lainnya, masih dalam proses untuk dikenakan TAK serupa.
Kemudian, Operasi Wira Waspada tahap kedua dilaksanakan pada 17 hingga 21 Februari 2025. Dari operasi tersebut tim berhasil mengamankan 186 WNA yang disponsori oleh 86 PMA bermasalah. “Saat ini mereka masih menjalani tahap pemeriksaan,” sambung Godam.
Lebih lanjut, Godam juga membeberkan bahwa di samping Operasi Gabungan Wira Waspada, Imigrasi juga melakukan langkah-langkah lain. Dengan hasil temuan 208 WNA yang disponsori oleh perusahaan diduga fiktif. Saat ini, dari temuan tersebut, ada 48 WNA di antaranya yang telah dideportasi.
Sekilas untuk diketahui pula, Operasi Gabungan Wira Waspada merupakan semangat baru yang diangkat Ditjen Imigrasi dalam menegakkan hukum keimigrasian. Istilah tersebut berasal dari kata Wira dan Waspada dalam bahasa Sansekerta. Yang maknanya adalah berani, kuat, atau berjiwa nasionalis dan selalu siap bela negara namun juga tetap siaga, berhati-hati dan waspada serta mengutamakan keselamatan dan profesionalitas dalam pelaksanaan tugas. (adi,dha)